George Simion, seorang aktivis politik yang mencolok di Romania, memiliki latar belakang yang kuat dalam studi sejarah. Ia dengan cepat terjun ke dunia aktivisme dan telah mengambil bagian dalam berbagai protes jalanan yang mendorong penyatuan Romania dengan Moldova, sebuah ideologi ultranasionalis dan irredentis yang telah ada selama bertahun-tahun di kawasan itu.

Pada tahun 2019, setelah gagal dalam pencalonan untuk pemilihan Parlemen Eropa sebagai independen, Simion mendirikan partai AUR (Aliansi untuk Unifikasi Romanians). Simion, yang dikenal karena mengenakan topi baseball merah menyala bertuliskan nama Donald Trump, menggambarkan gaya partainya sebagai 'Trumpist'. Setelah pemilihan parlemen tahun lalu, AUR berhasil mengamankan jumlah kursi terbesar kedua di parlemen Romania.

Banyak posisi kebijakan AUR yang sejalan dengan gerakan MAGA (Make America Great Again) yang dipelopori Trump. Ini termasuk konservatisme sosial, di mana partai ini menyatakan diri sebagai pro-Kristen dan pro-keluarga, serta penentangan terhadap bantuan militer untuk Ukraina.

Dukungan untuk AUR meningkat pesat selama pandemi Covid-19, di mana partai ini berhasil memanfaatkan sentimen anti-sains dengan menentang langkah-langkah pemerintah untuk membatasi penyebaran virus. Mereka juga memperkuat teori konspirasi mengenai vaksin di media sosial, yang semakin menarik perhatian publik.

Pada tahun 2024, Simion dilarang memasuki Ukraina selama tiga tahun karena tindakan yang dianggap Kyiv sebagai 'aktivitas anti-Ukraina yang sistematis.' Meskipun demikian, ia membantah tidak mendukung Ukraina atau pro-Rusia, dengan alasan bahwa ia hanya mendukung kepentingan Romania. Ia juga telah berulang kali dilarang masuk ke Moldova, dengan Chișinău menuduhnya membahayakan keamanan nasional.

Simion tidak hanya mempertahankan pandangannya di dalam negeri, tetapi juga menargetkan Brussels. Ia mengancam akan melanggar undang-undang Uni Eropa yang tidak disetujuinya, meskipun ia menekankan bahwa Romania harus tetap menjadi bagian dari blok tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan POLITICO bulan lalu, ia menolak label sayap kanan yang sering disematkan padanya.