Sebuah citra yang dirilis oleh perusahaan satelit Cina menunjukkan kerusakan signifikan di pangkalan udara Nur Khan yang terletak di Rawalpindi, Pakistan, setelah serangan presisi oleh Angkatan Udara India. Serangan ini terjadi dalam rentang waktu antara 8 hingga 10 Mei 2025, dan merupakan bagian dari operasi yang disebut Operasi Sindoor.

Pangkalan udara Nur Khan bukan hanya merupakan lokasi strategis, tetapi juga simbolis bagi Pakistan, karena berfungsi sebagai pusat komando mobilitas udara militer negara tersebut. Foto yang dirilis oleh MIZAZVISION, sebuah firma satelit, menyoroti kerusakan yang dialami oleh infrastruktur dan kendaraan dukungan tanah di pangkalan tersebut.

Sumber intelijen teratas mengungkapkan kepada CNN-News18 bahwa pangkalan ini menyimpan aset-aset kritis, termasuk sistem peringatan dini udara Saab Erieye, pesawat angkut C-130, dan pesawat pengisi bahan bakar IL-78. Sistem-sistem ini sangat penting untuk pengawasan, logistik, dan koordinasi udara, khususnya dalam operasi lintas batas. Pangkalan ini juga berperan sentral dalam kampanye perang drone Pakistan.

Menurut sumber, Nur Khan digunakan untuk meluncurkan drone Bayraktar TB2 buatan Turki dan drone lokal Shahpar-I yang ditujukan untuk menargetkan India. Selain itu, pangkalan ini juga berfungsi untuk melatih pilot elit dan menjadi tempat bagi armada VIP, termasuk pesawat presiden. Kerusakan yang terjadi di pangkalan ini menunjukkan adanya celah dalam sistem pertahanan udara Pakistan (ADS) dan ketidakmampuannya untuk melindungi target yang memiliki nilai strategis tinggi.

Tidak hanya Nur Khan yang menjadi sasaran; citra satelit tambahan yang dirilis oleh firma India KAWASPACE menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Bholari, juga akibat serangan India. Dalam laporan tersebut, dilaporkan bahwa hangar di pangkalan Bholari mengalami kerusakan parah, terlihat dari puing-puing dan kerusakan struktural di sekitarnya.

Sebelumnya, pada hari Sabtu (10 Mei), setelah serangan India di pangkalan udara Rahim Yar Khan yang terletak di provinsi Punjab, jalur landasannya diumumkan tidak beroperasi selama seminggu. Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan (PCAA) mengeluarkan ‘pemberitahuan kepada penerbang’ (NOTAM) yang menyatakan bahwa jalur tersebut akan tetap ditutup hingga pukul 4.59 pagi waktu Pakistan (5.29 IST) pada 18 Mei.