Pendiri Tesla dan miliarder, Elon Musk, baru-baru ini mengumumkan nama partai politik barunya: The America Party. Pengusaha teknologi asal Afrika Selatan ini telah mengungkapkan keinginannya untuk menciptakan sebuah partai politik besar ketiga yang dapat bersaing dengan Partai Republik dan Partai Demokrat di Amerika Serikat. Dalam sebuah jajak pendapat yang diadakan di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), Musk menyatakan bahwa nama partai tersebut telah mendapat dukungan yang cukup untuk akhirnya dibentuk.

CEO Tesla Elon Musk mengumumkan pembentukan The America Party. Dalam cuitannya, Musk mengatakan, “Dengan perbandingan 2 banding 1, Anda ingin partai politik baru dan Anda akan mendapatkannya!” Menurutnya, sistem politik saat ini telah membuat negara terjerumus ke dalam utang akibat pemborosan dan korupsi. “Hari ini, The America Party dibentuk untuk mengembalikan kebebasan Anda,” tambahnya.

Musk juga berbicara mengenai strategi untuk membawa partai barunya tersebut ke dalam kekuasaan. Dalam sebuah unggahan di X, dia menyatakan, “Salah satu cara untuk melaksanakan hal ini adalah dengan memfokuskan perhatian pada 2 atau 3 kursi Senat dan 8 hingga 10 distrik di DPR.” Dia menjelaskan bahwa mengingat tipisnya margin legislasi saat ini, hal ini cukup untuk menjadi suara penentu dalam undang-undang yang kontroversial, memastikan bahwa undang-undang tersebut mencerminkan kehendak rakyat.

Elon Musk menyarankan bahwa partainya dapat mengikuti pemilihan sela pada tahun 2026. Di AS, partai politik hanya perlu terdaftar di Komisi Pemilihan Federal jika mereka mengumpulkan atau menghabiskan uang melebihi ambang batas tertentu.

Tidak hanya itu, Musk juga dikenal karena dukungannya yang kuat terhadap mantan presiden Donald Trump, di mana ia mengeluarkan sejumlah besar uang untuk mendukung kampanye pemilihan presiden kedua Trump dengan total mencapai US$277 juta (sekitar $422 juta). Namun, hubungan antara Musk dan Trump mengalami keretakan hanya dalam beberapa bulan setelah pemilihan kembali presiden tersebut. Musk dikabarkan telah secara terbuka menentang kebijakan Trump yang dikenal sebagai 'Big, Beautiful Bill' yang baru saja berhasil diloloskan di Senat dan mengecam kebijakan ekonomi presiden melalui unggahan di X.