Pada hari Selasa, Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa aliansi BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, diciptakan dengan tujuan untuk 'melukai' Amerika Serikat dan 'merusak' dolar AS. Dalam pernyataannya yang disampaikan kepada wartawan pada pertemuan keenam Kabinet di Gedung Putih, Trump memperingatkan bahwa negara-negara dalam blok BRICS dapat dikenakan tarif tambahan sebesar 10%.

“Dan tidak apa-apa jika mereka ingin bermain seperti itu, tetapi saya juga bisa bermain. Jadi siapa pun yang tergabung dalam BRICS (termasuk India) akan dikenakan biaya 10%,” ungkapnya. Dia menambahkan bahwa langkah ini akan segera diterapkan. “Jika mereka adalah anggota BRICS, mereka harus membayar tarif 10%. Hanya untuk satu hal itu,” tegas Trump.

Trump juga mencatat bahwa BRICS telah 'sebagian besar terpecah', dengan hanya 'beberapa di antaranya yang bertahan', namun dia tetap berpendapat, “BRICS bukan, menurut pendapat saya, ancaman serius. Tapi apa yang mereka coba lakukan adalah menghancurkan dolar sehingga negara lain bisa mengambil alih dan menjadi standar, dan kita tidak akan kehilangan standar itu kapan pun,” tambahnya. Dia menekankan, “Jika Anda memiliki presiden yang pintar, Anda tidak akan pernah kehilangan standar.”

Dalam komentarnya yang lebih mendalam, Trump menegaskan, “Jika kita kehilangan dolar sebagai mata uang standar dunia, itu akan seperti kehilangan perang, perang dunia besar; kita tidak akan menjadi negara yang sama lagi. Kita tidak akan membiarkan itu terjadi... dolar adalah raja, dan kita akan mempertahankannya seperti itu.”

“Jika orang-orang ingin menantangnya, mereka bisa, tetapi mereka harus membayar harga yang mahal, dan saya tidak berpikir salah satu dari mereka bersedia membayar harga itu,” tutup Trump.