Objek Antarbintang Tertua Terungkap oleh Astronom Inggris

Dalam penemuan yang menarik, astronom Inggris telah mengidentifikasi sebuah objek antarbintang yang kemungkinan merupakan komet tertua yang pernah terlihat. Objek yang mengandung es air ini, yang dinamakan 3I/ATLAS, adalah yang pertama kali mencapai Bumi dari wilayah yang benar-benar berbeda di galaksi kita, menurut para peneliti.
Sejauh ini, hanya dua objek lain yang diketahui memasuki tata surya kita dari luar. Namun, berbeda dengan pendahulunya, 3I/ATLAS tampaknya bergerak pada jalur curam yang menunjukkan bahwa ia berasal dari "cakram tebal" Galaksi Bima Sakti, sebuah area yang dihuni oleh bintang-bintang kuno yang mengorbit di atas dan di bawah bidang tipis tempat sebagian besar bintang berada.
Matthew Hopkins, seorang astronom dari Universitas Oxford, menjelaskan, "Semua komet non-antarbintang seperti Komet Halley terbentuk bersamaan dengan tata surya kita, sehingga usianya tidak lebih dari 4,5 miliar tahun. Namun, pengunjung antarbintang memiliki potensi untuk jauh lebih tua, dan dari yang diketahui sejauh ini, metode statistik kami menunjukkan bahwa 3I/ATLAS kemungkinan besar adalah komet tertua yang pernah kita lihat."
Para peneliti memperkirakan bahwa 3I/ATLAS bisa berusia sekitar tiga miliar tahun lebih tua dari tata surya kita sendiri. Objek ini pertama kali terlihat pada 1 Juli 2025 oleh teleskop survei ATLAS di Chili, ketika berjarak sekitar 670 juta kilometer dari Matahari, sedangkan Bumi berada pada jarak 149 juta km dari Matahari.
Gambar yang diambil menunjukkan orang-orang di gurun Sahara mengamati bintang di langit malam di luar Merzouga, Maroko pada 8 Desember 2024. Menurut Profesor Chris Lintott, salah satu penulis studi tersebut, "Ini adalah objek dari bagian galaksi yang belum pernah kita lihat secara dekat sebelumnya. Kami memperkirakan ada kemungkinan dua pertiga bahwa komet ini lebih tua dari tata surya, dan bahwa ia telah melayang melalui ruang antarbintang sejak saat itu."
Saat 3I/ATLAS semakin mendekat ke Matahari, cahaya Matahari akan memanaskan permukaannya dan memicu pengeluaran debu uap yang menciptakan ekor bercahaya khas komet. Anggota publik diharapkan dapat melihat 3I/ATLAS dalam beberapa bulan mendatang, karena para peneliti menyatakan bahwa objek ini seharusnya dapat terlihat melalui teleskop amatir berukuran wajar pada akhir 2025 dan awal 2026.