Iga Swiatek, petenis asal Polandia, mengukir prestasi gemilang pada gelaran Wimbledon, dengan meraih gelar pertamanya di turnamen bergengsi ini. Dalam final yang diadakan di Centre Court, ia berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dengan skor telak 6-0, 6-0 dalam waktu yang hanya 57 menit pada hari Sabtu. Kemenangan ini tidak hanya memperkuat posisi Swiatek sebagai salah satu pemain terbaik dunia, tetapi juga menjadikannya sebagai pemain Polandia pertama yang memenangkan Wimbledon di era terbuka.

Dengan hasil ini, Swiatek menambah koleksi gelar Grand Slamnya menjadi enam, termasuk empat gelar di Prancis Terbuka, satu di AS Terbuka, dan kini satu di Wimbledon. Rekornya di final Grand Slam pun sempurna, dengan catatan 6-0, menyamakan dirinya dengan legenda tenis Margaret Court dan Monica Seles. Kemenangan ini sekaligus menandai bahwa ia menjadi wanita ketiga yang mampu memenangkan Wimbledon sebagai unggulan kedelapan, mengikuti jejak Petra Kvitova pada tahun 2011 dan Ashleigh Barty di Prancis Terbuka 2019.

Swiatek menunjukkan performa yang sangat dominan sejak titik awal pertandingan. Ia berhasil memecah servis Anisimova di awal set pertama dan tidak memberikan kesempatan bagi pemain Amerika tersebut untuk bangkit. Dengan hanya kehilangan satu set sepanjang perjalanan ke final, Swiatek berhasil mempertahankan rekor tanpa cacat di final Grand Slam. Pertandingan ini juga menjadi final wanita dengan skor 6-0, 6-0 pertama di Wimbledon sejak tahun 1911.

Amanda Anisimova, yang berada di posisi unggulan ke-13, berhasil mengejutkan dunia dengan mengalahkan Aryna Sabalenka, petenis peringkat satu dunia, di semifinal. Namun, ia tidak dapat mempertahankan performa impresifnya melawan Swiatek yang tak terbendung. Dengan kemenangan ini, Swiatek kini tidak hanya menambah gelar, tetapi juga mengukuhkan dirinya sebagai salah satu ratu tenis modern, dengan gelar di semua jenis lapangan—tanah liat, keras, dan rumput—sejak Serena Williams melakukannya pada tahun 2002.

Dengan pencapaian tersebut, Swiatek kini naik ke peringkat ketiga dunia dalam klasemen WTA dan menduduki posisi kedua dalam perlombaan WTA Finals. Transformasinya di lapangan rumput telah lengkap, dan dengan kemenangan ini, ia semakin menegaskan posisinya di antara para legenda tenis wanita.