Pada tanggal yang baru-baru ini diumumkan, Amerika Serikat dan China memutuskan untuk mengimplementasikan kesepakatan pemotongan tarif satu sama lain selama periode 90 hari. Kesepakatan ini bertujuan untuk meredakan ketegangan yang telah meningkat dalam perang perdagangan yang sedang berlangsung antara kedua negara.

Berikut adalah beberapa poin kunci mengenai kesepakatan 90 hari ini:

Tarif Baru AS: 30%
Amerika Serikat telah setuju untuk mengurangi tarif pada barang-barang dari China dari tarif tambahan sebesar 145% yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada bulan April menjadi 30%. Meskipun angka ini masih cukup signifikan, tarif tersebut akan diterapkan di atas tarif yang sudah ada sebelumnya. Penurunan ini juga mencakup tarif 20% yang dikenakan oleh Trump sebagai langkah untuk menekan China agar lebih aktif dalam memerangi perdagangan fentanyl, yang telah menyebabkan krisis kecanduan di AS.

Tarif Baru China: 10%
Sebagai respons, China, yang sebelumnya memberikan tarif balasan sebesar 125% terhadap impor dari AS, kini setuju untuk memangkas tarif tersebut menjadi 10%. Dengan kesepakatan ini, kedua negara telah sepakat untuk mengurangi tarif yang ada sebesar 115 poin persentase, yang merupakan langkah signifikan menuju pemulihan hubungan perdagangan mereka.

Periode 90 Hari
Gencatan sementara yang dicapai di Geneva ini akan mulai berlaku pada 14 Mei dan bertahan selama 90 hari ke depan. Selama periode ini, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan dalam semangat keterbukaan timbal balik, komunikasi yang berkelanjutan, kerjasama, dan saling menghormati.

Perang Tarif yang Berkepanjangan
Dua ekonomi terbesar di dunia ini telah terlibat dalam perang tarif yang meningkat sejak Presiden Trump kembali menjabat pada bulan Januari. Trump memulai masa jabatannya yang baru dengan menerapkan tambahan tarif sebesar 10% pada barang-barang dari China yang dengan cepat meningkat menjadi 20% sebagai respons terhadap peran China dalam produksi fentanyl. Pada tanggal 2 April, Trump mengumumkan tarif 'Hari Pembebasan' yang memberlakukan beban tambahan sebesar 34% pada barang-barang dari China.

Ketika China membalas dengan tarif 34% pada barang-barang AS, Trump merespons dengan menaikkan tarif hingga 104%. China kemudian meningkatkan tarifnya menjadi 84%, dan Trump kembali menyerang dengan menetapkan tarif 125%. Dengan ditambah tarif terpisah yang terkait dengan fentanyl, total tarif AS terhadap barang-barang China mencapai 145% pada 10 April.

Kesepakatan ini menandai langkah positif dalam hubungan perdagangan yang telah lama tegang antara kedua negara. Masyarakat internasional akan memantau perkembangan lebih lanjut dengan harapan bahwa hal ini dapat membuahkan hasil yang lebih konstruktif di masa depan.