PBB Menyatakan Rusia Bertanggung Jawab atas Penembakan Penerbangan MH17
Otoritas penerbangan tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), secara resmi telah menemukan bahwa Rusia bertanggung jawab atas penembakan Malaysia Airlines Penerbangan MH17 di atas Ukraina timur pada tahun 2014. Penemuan ini menandai sebuah keputusan bersejarah dalam kasus yang diajukan oleh Australia dan Belanda pada tahun 2022.
Pada hari Selasa (AEST), Dewan ICAO memutuskan bahwa Rusia telah melanggar hukum penerbangan internasional di bawah Konvensi Chicago, yang merupakan perjanjian dasar yang mengatur penerbangan sipil internasional. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi keluarga para korban yang kehilangan nyawa dalam tragedi yang memilukan ini.
Penerbangan MH17, yang secara resmi beroperasi di bawah maskapai Malaysian Airlines, sedang dalam perjalanan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur pada tanggal 17 Juli 2014 ketika pesawat tersebut ditembak jatuh di atas wilayah yang dikuasai separatis di Ukraina timur. Musibah ini mengakibatkan kematian semua 298 orang yang berada di dalam pesawat, termasuk 38 warga dan penduduk Australia. Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa pesawat tersebut dijatuhkan oleh rudal permukaan-ke-udara BUK yang diproduksi di Rusia.
Menanggapi keputusan ini, Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, menyambut baik penemuan tersebut. Ia menggambarkan momen ini sebagai “sebuah saat bersejarah dalam upaya mencari kebenaran, keadilan, dan akuntabilitas bagi para korban penembakan Penerbangan MH17, serta untuk keluarga dan orang-orang terkasih mereka.”
Keputusan ini juga memicu kembali perdebatan tentang tanggung jawab Rusia dalam konflik di Ukraina, yang telah berlangsung sejak 2014, dan mengarah pada serangkaian sanksi internasional terhadap negara tersebut. Masyarakat internasional kini menanti langkah selanjutnya yang akan diambil oleh pemerintah Australia dan Belanda dalam menanggapi keputusan ini dan bagaimana mereka akan mendorong akuntabilitas lebih lanjut.
Dengan adanya penemuan ini, diharapkan dapat meningkatkan tekanan terhadap Rusia untuk mengakui perbuatannya dan memberikan keadilan kepada para korban serta keluarganya. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa tindakan serupa tidak terulang di masa depan dan bahwa hak-hak korban dijunjung tinggi.