ICAO Menyatakan Rusia Bertanggung Jawab atas Penembakan Pesawat MH17
Wreckage dari pesawat Malaysia Airlines MH17 tersebar di area seluas 50 kilometer persegi setelah tragedi yang mengguncang dunia ini terjadi pada 17 Juli 2014. Baru-baru ini, Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) mengeluarkan keputusan yang menyatakan bahwa Rusia bertanggung jawab atas penembakan pesawat tersebut di atas wilayah Ukraina. Keputusan ini menunjukkan bahwa Rusia telah melanggar larangan penggunaan senjata terhadap pesawat sipil yang sedang terbang, berdasarkan hukum internasional, dan bertanggung jawab atas kehilangan 298 nyawa yang tak bersalah.
Pemerintah Australia dan Belanda mendesak Dewan ICAO untuk memerintahkan Rusia agar memasuki negosiasi mengenai ganti rugi. Keputusan ini menjadi titik terang bagi keluarga korban yang kehilangan orang-orang terkasih mereka dalam tragedi tersebut. Dari 298 penumpang yang berada di dalam pesawat tersebut, terdapat 38 warga negara Australia.
Pesawat MH17 lepas landas dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur, tetapi ditembak jatuh di atas wilayah timur Ukraina saat pertempuran sedang berlangsung antara separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina. Pada November 2022, para hakim Belanda memvonis dua pria asal Rusia dan satu pria asal Ukraina dengan tuduhan pembunuhan, meskipun mereka tidak hadir di pengadilan. Pemerintah Moskow menyebut keputusan tersebut sebagai 'skandal' dan menolak untuk mengekstradisi warganya.
Kasus ini diusulkan oleh Australia dan Belanda kepada ICAO pada tahun 2022. Kedua pemerintah berharap Dewan ICAO dapat segera mempertimbangkan bentuk ganti rugi yang tepat. Seorang petugas darurat terlihat memeriksa puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH17 yang hancur di wilayah Donetsk, Ukraina.
Menanggapi keputusan Dewan ICAO, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menyatakan bahwa pemerintah menyambut baik keputusan tersebut dan mendesak ICAO untuk segera menentukan langkah-langkah pemulihan. "Ini adalah momen bersejarah dalam pencarian kebenaran, keadilan, dan akuntabilitas bagi para korban penembakan Flight MH17, serta keluarga dan orang-orang terkasih mereka," ungkap Wong dalam sebuah pernyataan resmi.
Wong juga menekankan, "Kami menyerukan kepada Rusia untuk akhirnya menghadapi tanggung jawabnya atas tindakan kekerasan yang mengerikan ini dan memberikan ganti rugi sesuai dengan hukum internasional. Pikiranku tetap bersama mereka yang kehilangan nyawa sebagai akibat dari tindakan Rusia, serta keluarga dan orang-orang terkasih mereka."
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp menegaskan pentingnya keputusan tersebut dan berharap agar Dewan ICAO memerintahkan Rusia untuk memasuki negosiasi mengenai ganti rugi. "Keputusan ini adalah langkah penting menuju penetapan kebenaran serta pencapaian keadilan dan akuntabilitas bagi semua korban Flight MH17, serta keluarga dan orang-orang terkasih mereka," katanya.