Di tengah kesibukan dan kehidupan sehari-hari yang tampaknya normal, sebuah tragedi mengerikan mengguncang Bangkok. Setidaknya enam jiwa melayang dalam sebuah penembakan massal di pasar makanan yang ramai, Or Tor Kor, yang terkenal di ibu kota Thailand. Penembak, yang juga mengakhiri hidupnya sendiri, meninggalkan jejak duka mendalam di antara para saksi dan pengunjung.

Menurut seorang pejabat polisi yang berbicara kepada Reuters, penembakan tersebut terjadi sebelum pukul 1 siang waktu setempat. Dalam video yang diambil oleh kamera keamanan, terlihat orang-orang berlarian untuk menyelamatkan diri saat suara tembakan memecah ketenangan pasar. Salah satu klip yang beredar luas menunjukkan penembak, seorang pria mengenakan kaos hitam dan membawa ransel di depannya, berlari melalui area parkir dari pintu masuk pasar.

Identitas penembak sudah diketahui; ia adalah seorang mantan petugas keamanan berusia 61 tahun dari distrik Kong. Lima orang tewas di tempat kejadian, termasuk empat petugas keamanan yang bekerja di pasar, sementara seorang wanita juga menjadi korban. Dua wanita lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Dalam pernyataannya, Worapat Sukthai, wakil kepala polisi distrik Bang Sue, mengungkapkan bahwa penyelidikan masih berlangsung mengenai motif di balik penembakan tersebut. Minimnya informasi menambah ketegangan, terutama dengan adanya dugaan keterkaitan dengan bentrokan yang sedang berlangsung di perbatasan Thailand dan Kamboja.

Pasar Or Tor Kor terkenal akan produk segar dan kuliner lokalnya, dan terletak dekat dengan destinasi wisata utama Chatuchak. Seorang saksi mata menceritakan bagaimana ia sedang menikmati kopi ketika suara keras tiba-tiba memecah ketenangan. Ia menggambarkan bagaimana petugas keamanan di kafe Royal Project melindungi para pelanggan dan mengarahkan mereka untuk berlindung saat situasi semakin mencekam.

Sayangnya, Thailand memiliki tingkat kematian akibat senjata api yang relatif tinggi dibandingkan dengan negara Asia lainnya yang sering kali menerapkan kontrol senjata yang ketat. Berdasarkan laporan Associated Press, Thailand berada di urutan kedua setelah Filipina dalam hal jumlah kematian terkait senjata api di Asia Tenggara. Ini adalah realitas yang menyedihkan, mengingat tragedi serupa telah terjadi di masa lalu, termasuk penembakan di pusat perbelanjaan yang mengakibatkan banyak korban jiwa.