Hari ke-661 Perang Israel: Sebuah Laporan Mengejutkan! B’Tselem dan Physicians for Human Rights baru-baru ini mengeluarkan sebuah laporan yang berani, menuduh Israel melakukan genosida di Gaza. Ini adalah pertama kalinya organisasi hak asasi manusia terkemuka di Israel ikut serta dalam tuduhan ini, yang sebelumnya banyak disampaikan oleh kelompok internasional.

Laporan tersebut menganalisis kebijakan Israel di Jalur Gaza, menyoroti dampak mengerikan atas tindakan tersebut. Pernyataan tersebut menegaskan, "Israel sedang melakukan tindakan terkoordinasi dan disengaja untuk menghancurkan masyarakat Palestina di Gaza." Ini bukan sembarang tuduhan—ini adalah pernyataan yang mencerminkan kekhawatiran mendalam tentang apa yang terjadi di wilayah tersebut.

Sejak serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang mengakibatkan kematian sekitar 1.200 orang dan penculikan 251 sandera, kritik terhadap Israel semakin menggema di seluruh dunia. Terlepas dari berbagai tuduhan, Israel tetap menolak keras klaim bahwa mereka melakukan genosida. Mereka mengklaim berusaha keras untuk melindungi warga sipil di Gaza dan bahwa Hamas bersembunyi di balik populasi sipil.

Namun, laporan terbaru ini menunjukkan bahwa situasi di Gaza semakin memburuk, termasuk laporan tentang kelaparan yang melanda daerah tersebut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak tuduhan bahwa Israel sengaja menahan pasokan makanan untuk warga sipil Gaza, tetapi B’Tselem menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan genosida yang sudah jelas terlihat.

Yuli Novak, direktur eksekutif B’Tselem, menjelaskan, "Selama 22 bulan terakhir, kami telah menyaksikan penghancuran besar-besaran terhadap warga sipil, kelaparan yang disengaja, dan pemindahan paksa massal. Masyarakat Gaza saat ini hidup dalam kondisi yang sama sekali tidak manusiawi." Laporan dari Physicians for Human Rights-Israel pun merinci bagaimana sistem kesehatan dan kebutuhan dasar seperti air dan makanan di Gaza dihancurkan langkah demi langkah oleh tindakan Israel.

Menariknya, meskipun organisasi ini memiliki reputasi internasional yang kuat, mereka dianggap berada di pinggiran politik Israel, dan pandangan mereka tidak mewakili mayoritas masyarakat Israel. Namun, dengan munculnya tuduhan genosida dari suara-suara Israel sendiri, sebuah tabu yang telah lama ada seolah runtuh.

Di tengah semua kekacauan ini, warga Gaza mengalami penderitaan yang tak terbayangkan. Menurut laporan pemerintah kesehatan Gaza, hampir 60.000 orang telah tewas atau diyakini tewas akibat konflik ini.

Dengan ketidakpastian yang terus berlanjut dan negosiasi yang terhenti, suara-suara dalam pemerintah Israel semakin mendesak untuk menguasai Jalur Gaza dan mendorong penduduk untuk mengungsi. Namun, Netanyahu tetap menolak ide pemukiman kembali.

Ini adalah waktu yang penuh tekanan baik bagi Israel maupun Palestina. Ketika dunia menyaksikan, harapan untuk perdamaian semakin memudar, dan kecemasan akan kemanusiaan mendesak untuk diperhatikan. Menghadapi kenyataan yang memilukan, masyarakat internasional dihadapkan pada pertanyaan kritis: Apa yang dapat kita lakukan untuk menghentikan kekerasan ini?