Apakah Robot Akan Memakan Robot Lain untuk Berkembang? Temukan Jawabannya!

Apakah Anda pernah membayangkan robot bisa memakan robot lain untuk mempercepat evolusi mereka? Jika jawaban Anda 'ya', maka Anda beruntung! Tim peneliti dari Columbia University baru saja menciptakan robot yang dapat mencari dan bergabung dengan robot lainnya untuk tumbuh lebih besar, lebih kuat, dan beradaptasi dengan lingkungan mereka. Ini bisa menjadi langkah menuju 'ekologi robot' yang berkembang pesat!
Di dalam studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Science, mereka memperkenalkan prototipe bernama 'Truss Link'. Modul berbentuk batang ini memiliki kemampuan untuk mengembang, mengerut, merangkak, dan menghubungkan dengan modul lain menggunakan ujung magnetisnya. Walaupun terlihat sederhana, Truss Link ini adalah platform yang sangat fleksibel, mampu membangun struktur kompleks yang dapat bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan dengan cara yang adaptif.
Menurut penulis utama Philippe Martin Wyder, seorang peneliti di Columbia Engineering dan Universitas Washington, 'Kemandirian sejati berarti robot tidak hanya harus berpikir untuk diri mereka sendiri, tetapi juga secara fisik mendukung diri mereka sendiri.' Ia menambahkan, 'Sama seperti kehidupan biologis yang menyerap dan mengintegrasikan sumber daya, robot-robot ini dapat tumbuh, beradaptasi, dan memperbaiki diri menggunakan bahan dari lingkungan mereka atau dari robot lain.'
Dalam sebuah video menarik yang dibagikan oleh para peneliti, enam Truss Link terpisah bergerak menuju satu sama lain sampai mereka membentuk satu robot dengan dua setengah segitiga, di mana satu setengah memiliki tambahan 'ekor'. Proses ini disebut 'metabolisme robot', yang dengan kasar mencerminkan cara organisme biologis dapat menyerap satu sama lain — mirip dengan salad yang mungkin Anda nikmati saat makan siang!
Setelah terbentuk, robot baru ini bergerak perlahan menuju tepi, melompat ke bawah, namun meninggalkan ekor menggantung di atas, lalu menopang satu setengah terhadap objek terdekat. Dengan memanfaatkan perbedaan ketinggian, ekor tersebut menutup bentuk untuk membentuk tetrahedron, menunjukkan bahwa robot dapat menggunakan lingkungan mereka untuk mengubah diri dari struktur 2D menjadi 3D.
Dari sana, robot tetrahedron tersebut kemudian menyerap Truss Link lainnya untuk digunakan sebagai 'tongkat berjalan'. Kini menjadi 'ratchet tetrahedron', robot ini dapat bergerak 66 persen lebih cepat dibandingkan sebelumnya menaiki tanjakan sepuluh derajat, menurut para peneliti.
Dalam bukti lebih lanjut tentang fleksibilitas mereka, robot-robot ini juga menunjukkan bahwa mereka dapat membantu mesin lain meningkatkan diri mereka sendiri: dalam sebuah video, ratchet tetrahedron menggunakan tongkat berjalan seperti anggota tubuh untuk menarik robot lain di bawahnya, sehingga dapat menyelesaikan transformasi tetrahedron-nya. Mereka juga mampu menjaga diri dengan membuang modul yang baterainya lemah dan menggantinya dengan yang baru.
Inspirasi Wyder, dalam wawancara dengan Ars Technica, datang dari pengamatan bahwa di dunia biologi, hanya 20 asam amino standar yang dapat bergabung menjadi sejumlah besar protein. Setiap modul Truss Link, dalam pandangan Wyder, berfungsi sebagai asam amino tunggal.
Ini adalah bagian dari filosofi yang ia pegang untuk menghindari apa yang ia lihat sebagai jebakan umum di bidang robotika, yaitu hanya berusaha meniru biologi. 'Dengan melakukan itu, kita hanya mereplikasi hasil evolusi biologis,' katanya. 'Saya bilang kita perlu mereplikasi metodenya.'
Namun, para robot ini masih memiliki pekerjaan yang sulit sebelum mereka dapat menyaingi dunia hidup. Kelemahan mereka adalah bahwa mereka dioperasikan dari jarak jauh oleh para peneliti, bukannya beroperasi sepenuhnya secara mandiri — meskipun untuk adil kepada tim yang membangunnya, kehidupan memiliki miliaran tahun untuk membiarkan proses acak berlangsung sebelum membentuk organisme multiseluler pertama.
Simulasi komputer yang dilakukan oleh para peneliti menunjukkan bahwa robot dapat secara spontan menghasilkan sebagian besar bentuk yang diuji dengan perintah motor acak dalam 2.000 percobaan — kecuali tetrahedron, karena alasan geometris yang kompleks. Itu adalah pengecualian besar, tetapi mereka yakin bahwa dengan lebih banyak percobaan dan waktu simulasi, robot akan mampu akhirnya membentuk struktur 3D. Mereka menyatakan, 'Truss Links dapat 'tumbuh' sendiri bahkan jika mereka bertindak secara acak.'
Ke depannya, Wyder ingin membangun lebih banyak jenis modul ini. 'Hidup menggunakan sekitar 20 asam amino berbeda untuk berfungsi, jadi kami saat ini fokus untuk mengintegrasikan modul tambahan dengan berbagai sensor,' katanya kepada Ars.