Apakah Aturan Kotoran Bisa Mengubah Hidupmu? Temukan Jawabannya!

Apakah kamu merasa terjebak dalam kekacauan? Menyusun barang-barang di rumah bisa menjadi tugas yang melelahkan, dan kadang-kadang kita lebih memilih untuk mengabaikannya. Namun, ada satu aturan konyol yang mungkin bisa mengubah cara kamu berpikir tentang decluttering: Aturan Kotoran!
Aturan ini mengajak kita untuk mempertimbangkan apakah kita akan membersihkan suatu barang jika barang tersebut terkena kotoran. Jika jawabannya adalah tidak, maka mungkin sudah saatnya untuk melepaskannya. Konsep ini menjadi viral setelah Becka Karle, seorang kreator konten ADHD yang dikenal dengan nama @adhdorganized di TikTok, memposting video tentang aturan ini pada bulan Juli yang lalu.
Dalam hitungan minggu, videonya menarik perhatian lebih dari 175.000 penonton di TikTok, dan kemudian menyebar ke platform media sosial lainnya. Karle mengungkapkan kepada HuffPost bahwa dia pertama kali mendengar tentang aturan kotoran dari terapisnya ketika dia berjuang dengan gejala attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) dan sedang merampingkan rumahnya.
“Terapis saya meminta saya untuk memegang setiap barang dan membayangkan jika ada kotoran di atasnya,” jelas Karle. “Dan saya berpikir, 'Tentu saja saya tidak akan mencucinya!'” Dia menceritakan bagaimana aturan ini membantu dirinya karena dia adalah orang yang sangat visual dan literal, sehingga membuatnya lebih bertanggung jawab dalam membersihkan barang-barangnya.
Di kolom komentar video viral tersebut, salah satu pengguna TikTok membandingkan aturan kotoran dengan metode Marie Kondo, yang terkenal dengan kalimatnya “Apakah ini membangkitkan kebahagiaan?” tetapi dengan sentuhan yang lebih mengena. Pengguna itu menambahkan, “Jadi... metode Marie Kondo menjadi lebih mendalam? Saya suka!”
Di sisi lain, Cooper Ownbey, seorang peneliti arsip dan penulis skenario, menulis di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) bahwa metode Kondo tidak pernah berhasil untuknya, tetapi “seorang pengguna TikTok dengan ADHD baru saja mengubah hidupku dengan memperkenalkan ‘aturan kotoran.’”