Pertemuan Damai Ukraina: Trump dan Putin Belum Komit
Dalam perkembangan terbaru terkait upaya perdamaian di Ukraina, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin belum memberikan komitmen publik mengenai kehadiran mereka dalam pertemuan damai yang dijadwalkan berlangsung di Istanbul. Pertemuan ini menjadi sorotan utama, terutama setelah tantangan yang diajukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk bertemu langsung dengan Putin, pertemuan tatap muka pertama antara kedua pemimpin sejak Desember 2019.
Rencananya, pertemuan tersebut akan diadakan pada hari Kamis. Namun, hingga saat ini, Kremlin belum mengungkapkan siapa saja yang akan menjadi delegasi Rusia dalam pertemuan ini. Pihak Rusia nampaknya masih menimbang-nimbang kehadiran mereka. Pada akhir pekan lalu, Putin menyatakan bahwa tim negosiasi dari kedua negara bisa bertemu pada hari Kamis di Istanbul tetapi enggan mengungkapkan siapa yang akan hadir dari pihak Rusia.
Di sisi lain, mantan Presiden Trump mendorong Ukraina untuk menghadiri pertemuan tersebut. Zelenskyy dengan cepat menyatakan bahwa dia akan hadir secara pribadi, namun menegaskan bahwa kehadirannya bergantung pada kehadiran Putin. Situasi ini memunculkan ketegangan diplomatik antara kedua pemimpin, di mana AS terus menekan mereka untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun ini.
Pada hari Selasa, Zelenskyy menegaskan bahwa dia tidak akan bertemu dengan pejabat Rusia lainnya yang berada di bawah kepemimpinan Putin, karena dia percaya bahwa “semuanya di Rusia bergantung pada” Presiden Putin. Dalam keterangan pers, Zelenskyy mengungkapkan, “Saya sudah bilang bahwa pada hari Kamis saya akan pergi ke Turki dan saya siap untuk bertemu Putin, dan bahwa akhir perang harus melalui pembicaraan langsung dengan dia.”
Pada hari Rabu, juru bicara untuk presiden Rusia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut mengenai kemungkinan kehadiran Putin. Ketika ditanya oleh wartawan dalam briefing harian apakah Kremlin dapat mengungkapkan susunan delegasi Rusia, juru bicara Dmitry Peskov menjelaskan bahwa dia masih menunggu “instruksi” dari Putin. “Delegasi Rusia akan menunggu delegasi Ukraina di Istanbul pada 15 Mei,” tambahnya.
Sementara itu, Trump, yang saat ini sedang melakukan kunjungan ke negara-negara Arab di dekatnya, mengatakan bahwa dia masih mempertimbangkan apakah akan menghadiri pertemuan tersebut. “Putin ingin saya ada di sana, dan itu mungkin … Saya tidak tahu apakah dia akan ada di sana jika saya tidak ada. Kita akan lihat,” ungkap Trump kepada wartawan saat berada di pesawat Air Force One dalam perjalanan menuju Qatar.
Jika Putin memutuskan untuk hadir, ini akan menjadi pertemuan pertama antara pemimpin kedua negara yang berperang tersebut sejak Desember 2019. Presiden AS telah mendesak kedua belah pihak untuk menandatangani gencatan senjata selama 30 hari, sebuah usulan yang didukung oleh Ukraina dan para pemimpin Eropa. Putin sendiri mengungkapkan bahwa dia ingin memulai pembicaraan di mana rincian gencatan senjata bisa dibahas lebih lanjut.