Kekacauan di Udara: Ancaman Bom yang Mengguncang Penerbangan easyJet!

Pernahkah Anda membayangkan terjebak dalam situasi di mana seorang penumpang mengancam bom di dalam pesawat? Itu terjadi dalam penerbangan easyJet, dan kisahnya benar-benar mengejutkan!
Abhay Devdas Nayak, seorang pria India berusia 41 tahun, sekarang menghadapi tuduhan serius setelah insiden mengerikan yang memaksa pesawat melakukan pendaratan darurat di Glasgow. Pada hari Minggu pagi, penerbangan yang berangkat dari Luton menuju Glasgow menjadi ajang teror saat Nayak berteriak, "Allahu Akbar" dan mengancam akan meledakkan pesawat.
Ketika pesawat itu terbang tinggi di langit, Nayak tiba-tiba keluar dari toilet dengan sikap agresif. Dia mulai mengangkat tinjunya dan berteriak, "Saya akan meledakkan pesawat! Mati untuk Amerika! Mati untuk Trump!" Para penumpang terkejut dan ketakutan, tidak tahu siapa yang akan menghentikannya. Di tengah kondisi mencekam itu, seorang penumpang berani berdiri, melawan Nayak. Dia berhasil menjatuhkannya ke lantai dan menahannya, dibantu oleh dua pria lainnya.
Pihak awak pesawat cepat tanggap dan segera mengamankan situasi. Mereka melakukan pemeriksaan terhadap Nayak dan tasnya. Seorang saksi mengatakan kepada Sun bahwa mereka menemukan dompetnya yang menunjukkan bahwa dia adalah warga negara India dengan status pengungsi. Ketika ditanya mengapa dia mengancam pesawat, Nayak menjawab, "Karena saya ingin mengirim pesan kepada Trump." Kira-kira di titik ini, suasana di pesawat bisa dibayangkan sangat tegang dan penuh kecemasan.
Setelah situasi terkendali, pesawat mendarat di sudut terpencil Bandara Glasgow, di mana petugas pemadam kebakaran telah bersiap. Polisi segera naik ke dalam pesawat, mengamankan Nayak dan membawanya pergi. Kini, pihak berwenang sedang meneliti video dari kejadian tersebut untuk memahami lebih baik apa yang sebenarnya terjadi.
Kasus ini menjadi perhatian khusus, terutama mengingat banyaknya migran ilegal dan pencari suaka yang tinggal di Luton, tempat tinggal Nayak. Pada sidang pertamanya di Pengadilan Sheriff Paisley, Nayak tidak mengajukan pembelaan dan kini ditahan dalam tahanan. Sidang berikutnya dijadwalkan pada 5 Agustus untuk melanjutkan proses hukum ini.
Perlu dicatat bahwa insiden ini terjadi di tengah kunjungan pribadi Presiden AS Donald Trump ke Skotlandia untuk bermain golf. Sungguh kebetulan yang mengerikan, bukan? easyJet, dalam pernyataan mereka, menegaskan bahwa awak mereka terlatih untuk menghadapi semua situasi dan bertindak cepat untuk memastikan keselamatan penerbangan dan penumpang lainnya.