Bayangkan pergi ke restoran untuk menghangatkan diri, hanya untuk menemui nasib tragis. Ini adalah kisah Sabrina Lyttle, seorang wanita berusia 47 tahun yang ditemukan tewas di toilet restoran setelah terkurung selama hampir tiga hari.

Pada tanggal 28 November 2024, Sabrina ditemukan di toilet penyandang disabilitas di Gurkha Buffet Restaurant dan bar hotel di Blackpool. Inkuiri mengenai kematiannya mengungkapkan bahwa staf restoran memberi tahu polisi pada 30 November setelah melihat tubuhnya tergeletak di lantai melalui lubang kunci.

Putrinya, Jade, mengungkapkan betapa hancurnya hatinya mengetahui ibunya terbaring di sana sementara orang-orang menikmati makanan dan minuman. “Polisi mengatakan bahwa pelanggan mengeluh tidak bisa masuk ke toilet, tapi mereka mengira ada masalah dengan kunci. Mereka kemudian membuka toilet dan menemukan ibuku di pagi hari hari Sabtu,” lapor Daily Mail.

“Saya marah karena seharusnya dia bisa ditemukan lebih cepat. Seharusnya mereka melakukan pemeriksaan rutin pada toilet. Ini sangat menyedihkan karena kami tahu dia ditinggalkan dalam dingin, sendirian.”

Rekaman CCTV menunjukkan Sabrina masuk ke toilet restoran pada pukul 20.30 pada tanggal 28 November dan tidak terlihat lagi setelah itu. Inkuiri mengungkapkan bahwa Sabrina adalah pengguna narkoba yang berat dan sedang dalam program pengobatan metadon. Dia baru saja dibebaskan dari penjara setelah menjalani hukuman tiga minggu.

Sebuah pipa crack ditemukan di lantai dekatnya. Seorang polisi yang dihadirkan sebagai saksi menyatakan bahwa dia mengenal Sabrina dan bahwa dia mungkin masuk ke restoran untuk mencari perlindungan dari dingin. Dia tidak memiliki alamat tetap.

Detektif Inspektur Liam Davy menjelaskan, “Hipotesis saya pada saat itu adalah dia mungkin masuk ke toilet untuk menghangatkan diri dan bahwa kematiannya disebabkan oleh obat-obatan atau karena episode medis.” Dia menambahkan, “Tidak ada bukti keterlibatan dari luar.”

Dokter forensik konsultan, Dr. Richard Shepherd, mengatakan bahwa metadon mungkin mempengaruhi kapasitas paru-paru Sabrina, sementara kokain yang ditemukan dalam sistemnya bisa menyebabkan gagal jantung. “Sangat sulit untuk menentukan karena semua ini tergantung pada toleransinya terhadap obat-obatan ini,” ujarnya.

Koroner Margaret Taylor menemukan bahwa Sabrina meninggal karena keracunan obat campuran, bukan overdosis. “Jika kita menggunakan akal sehat, tampaknya dia meninggal segera setelah masuk ke toilet karena tidak ada bukti bahwa dia mencoba keluar,” ungkapnya kepada keluarga Sabrina.