Bayangkan jika Anda bisa mengubah suara Anda menjadi suara penyanyi K-Pop terkenal hanya dengan beberapa klik! Inilah kenyataan baru yang diperkenalkan oleh Kyogu Lee, pendiri startup AI Supertone, di konferensi Fortune Brainstorm AI di Singapura minggu lalu.

Dengan alat yang didukung AI ini, siapa pun dengan visi artistik kini dapat mengembangkan suara bernyanyi yang sesuai dengan imajinasinya, tanpa harus terbatas pada suara alami mereka. Lee menunjukkan bagaimana Supertone bekerja dengan merekam suara seseorang dan memecahnya menjadi empat atribut berbeda: nada, kekerasan, timbre, dan konten linguistik. Menurut Lee, timbre adalah yang mencerminkan 'identitas vokal' seseorang.

Dengan memisahkan timbre dan mengubah tiga atribut lainnya, Supertone dapat merekonstruksi suara bernyanyi yang tetap unik bagi suara setiap orang. Alat ini bahkan bisa digunakan oleh mereka yang tidak memiliki pengalaman menyanyi, seperti editor Fortune Asia Nicholas Gordon, yang suaranya diubah menjadi suara penyanyi K-Pop melalui teknologi Supertone.

Tak hanya itu, program Supertone juga dapat menciptakan suara bernyanyi dari nol. Dulu, produser musik harus mencari artis manusia yang suaranya cocok dengan ide artistik mereka. Kini, mereka tidak perlu lagi bergantung pada 'tenaga manusia', kata Lee, karena Supertone dapat dengan mudah 'merancang suara unik bagi setiap proyek'.

Namun, Lee menegaskan bahwa tujuan mereka adalah bekerja sama dengan, bukan menggantikan, artis musik. 'Kami melihat pencipta dan artis sebagai rekan pencipta,' jelasnya. Supertone dapat membantu artis bereksperimen dengan genre atau gaya baru jika mereka merasa tidak memiliki suara alami untuk itu. Startup ini mengandalkan umpan balik dari artis untuk menyempurnakan dan meningkatkan teknologinya.

'Mendengarkan adalah percaya,' kata Lee. Saksikan demonstrasi model Supertone di panggung utama Fortune Brainstorm AI Singapura!