Menggali Kembali Kenangan: 800 Bayi Ditemukan di Pemakaman Tuam, Irlandia!
Ketika dua anak laki-laki secara tak sengaja menemukan salah satu rahasia tergelap Irlandia, sebuah pemakaman massal berisi hampir 800 bayi, semua orang terkejut. Excavasi yang berlangsung di Tuam, Irlandia, akan mengungkap kengerian yang terjadi di tempat yang dulunya menjadi rumah bagi para ibu dan bayi, memicu lonjakan kesadaran nasional mengenai perlakuan terhadap wanita dan anak-anak yang terpinggirkan.
Sejak penemuan mengejutkan itu, yang terjadi hampir empat dekade setelah penggalian awal, para ilmuwan forensik dan arkeolog mulai mengumpulkan dan memilah tulang-tulang yang mungkin milik anak-anak yang meninggal di tempat yang dikenal sebagai rumah ibu dan bayi Bon Secours. Upaya ini akan memakan waktu sekitar dua tahun dan bertujuan untuk mengidentifikasi mereka melalui DNA.
Di tahun 1970-an, dua anak, Franny Hopkins dan Barry Sweeney, berlari dari pemilik kebun yang marah setelah mencuri beberapa apel. Ketika mereka memanjat tembok batu bekas rumah sakit Bon Secours, mereka terjatuh dan menemukan sesuatu yang mengubah hidup mereka selamanya. Seperti yang diingat Hopkins, "Ada tumpukan tulang yang bercampur aduk, dan kami tidak tahu apakah itu harta atau mimpi buruk."\
Kemudian, seorang sejarawan lokal bernama Catherine Corless bertekad untuk mengungkap kebenaran kelam di balik rumah tersebut. Ia mulai meneliti dan menulis artikel tentang tempat itu, hanya untuk menemukan kisah sedih yang lebih mengerikan tentang ibu-ibu yang terasing dan anak-anak yang meninggal di bawah sistem yang kejam. Pengaruh gereja Katolik pada masyarakat saat itu sangat besar, dan stigma terhadap wanita hamil di luar nikah sangat kuat.
Rumah ibu dan bayi ini dibuka pada tahun 1920-an, dan kondisi di dalamnya sangat memprihatinkan. Banyak ibu yang dikurung dan dipaksa untuk bekerja tanpa imbalan yang layak, seringkali terpisah selamanya dari anak-anak mereka, sementara para pria yang bertanggung jawab atas kehamilan mereka tidak pernah disalahkan. Corless menemukan bahwa tingkat kematian di rumah itu sangat tinggi, dengan lebih dari 40 persen anak meninggal sebelum merayakan ulang tahun pertama mereka.
Sementara itu, Anna Corrigan, seorang wanita yang dibesarkan sebagai anak tunggal, menggali lebih dalam ke dalam sejarah keluarganya dan menemukan bahwa ibunya telah melahirkan dua anak laki-laki di Tuam sebelum ia lahir. Kesedihan dan rasa penyesalan terus mengganggu Corrigan dan banyak orang lainnya yang merasa terputus dari masa lalu mereka.
Di bawah tekanan publik dan investigasi pemerintah, banyak orang kini berusaha untuk mengidentifikasi kerangka yang ditemukan dan memberikan anak-anak ini penguburan yang layak. Meskipun ada perdebatan di kalangan warga setempat tentang penggalian ini, harapan akan keadilan dan pengakuan terhadap para korban menjadi pendorong utama di balik upaya ini.
Seiring dengan perkembangan ini, banyak yang berharap bahwa suara anak-anak yang hilang ini akan didengar, dan bahwa mereka akan mendapatkan penghormatan yang layak di akhir perjalanan mereka yang menyedihkan.