Bayangkan menemukan sebuah planet yang berputar dalam arah yang berlawanan dengan bintang-bintang yang mengelilinginya! Sebuah tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh Profesor Man Hoi LEE dari Universitas Hong Kong baru saja mengonfirmasi keberadaan planet dengan orbit retrograde di sistem bintang ganda nu Octantis, mengguncang pemahaman kita tentang pembentukan planet.

Di dalam alam semesta yang dipenuhi misteri, mayoritas bintang tidak hanya sendirian — mereka hidup dalam sistem bintang ganda atau bahkan lebih. Di sinilah tantangan muncul: bintang-bintang di sekeliling dapat mempengaruhi pembentukan dan stabilitas planet-planet yang mengorbit. Bintang nu Octantis terdiri dari dua bintang: nu Oct A, yang memiliki massa 1.6 kali massa Matahari, dan nu Oct B, yang setengah dari massa Matahari. Keduanya berputar mengelilingi satu sama lain selama 1.050 hari. Namun, apa yang menarik perhatian para peneliti adalah sinyal periodik yang menunjukkan adanya planet raksasa dengan massa dua kali massa Jupiter yang mengorbit nu Oct A setiap 400 hari.

Awalnya, keberadaan planet ini diperdebatkan karena orbit yang sangat luas dan tidak biasa, yang hanya dapat stabil jika bergerak dalam arah yang berlawanan dengan orbit bintang-bintang tersebut. Tidak ada contoh sebelumnya untuk mendukung pembentukan planet semacam ini. Namun, dengan pengamatan baru dari spektrograf HARPS di Observatorium Eropa Selatan, tim peneliti memperoleh data yang memperkuat klaim mereka. “Kami menganalisis data radial velocity baru dan arsip selama 18 tahun dan menemukan bahwa orbit planet ini memang retrograde,” ujar Ho Wan Cheng, penulis utama penelitian tersebut.

Sementara itu, nu Oct B menarik perhatian para ilmuwan untuk menentukan jenis bintang ini. Apakah nu Oct B bintang utama dengan massa rendah atau sebuah katai putih? Katai putih adalah sisa bintang yang telah kehabisan bahan bakar nuklirnya, dan nu Oct B tampaknya adalah katai putih yang sangat redup, menunjukkan evolusi signifikan dalam sistem bintang ini sejak pembentukannya. Bintang ini telah kehilangan sebagian besar massanya dan masuk ke tahap akhir evolusi bintangnya.

Dengan mempelajari konfigurasi primordial sistem bintang ini, peneliti menemukan bahwa nu Oct B berusia sekitar 2,9 miliar tahun dan awalnya memiliki massa 2,4 kali massa Matahari sebelum berevolusi menjadi katai putih. Ini menunjukkan bahwa planet tidak mungkin terbentuk bersamaan dengan bintang-bintang tersebut. Ide menarik muncul: planet retrograde ini mungkin terbentuk dari material yang dilontarkan oleh nu Oct B ketika berevolusi menjadi katai putih, atau mungkin ditangkap dari orbit prograde ke retrograde.

Penemuan bahwa nu Oct B adalah katai putih membuka kemungkinan baru mengenai asal muasal planet yang bergerak melawan arus ini. “Kita mungkin menyaksikan kasus pertama planet generasi kedua yang terbentuk dari material yang dikeluarkan oleh nu Oct B,” kata Dr Trifon Trifonov, salah satu penulis makalah tersebut. “Kunci penemuan ini adalah penggunaan beberapa metode untuk memahami sistem secara keseluruhan,” tambah PD Dr Sabine Reffert dari Universitas Heidelberg.

Temuan ini menunjukkan bahwa planet dalam sistem bintang ganda yang telah berkembang dapat memberikan wawasan unik tentang bagaimana planet terbentuk dan berevolusi. Dengan penelitian yang terus berlangsung, semoga kita dapat lebih memahami keanekaragaman kehidupan planet di luar angkasa.