Apakah Anda siap untuk menyelami salah satu kasus kriminal paling mengerikan di Austin? Kasus pembunuhan kejam empat gadis remaja di sebuah toko yogurt di Texas, yang terjadi lebih dari tiga dekade lalu, masih menggetarkan hati dan pikiran banyak orang hingga kini. Dikenal dengan judul "The Yogurt Shop Murders," serial dokumenter HBO karya Margaret Brown menghadirkan kembali kisah tragis ini, mengungkap bagaimana peristiwa ini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kota Austin.

Kasus ini berawal pada tahun 1991, ketika Amy Ayers, serta saudari Jennifer dan Sarah Harbison, dan Eliza Thomas, dibunuh dengan brutal di dalam toko yogurt. Meskipun kejadiaan tersebut sudah terjadi lebih dari 30 tahun yang lalu, trauma dan kepedihan yang dialami oleh keluarga korban masih terasa hidup dalam setiap wawancara yang dilakukan Brown.

Brown, yang sebelumnya dikenal melalui karyanya "Descendant," tidak pernah membayangkan bahwa serial ini akan melibatkan penggalian lebih dalam terhadap kisah yang sangat menyakitkan. Ide untuk membuat serial dokumenter ini datang dari Emma Stone dan suaminya, Dave McCary, yang kebetulan pernah tinggal di Austin dan sangat terobsesi dengan kasus ini. Mereka menggandeng A24 untuk memproduksi kisah menyentuh ini.

Selama lebih dari tiga tahun, Brown mewawancarai tim investigasi serta orang tua dan saudara dari para korban. Selain itu, tim produksinya juga berhasil menemukan rekaman interogasi dari empat remaja pria yang sempat menjalani hukuman penjara terkait kasus ini. Rekaman yang disertakan bersama wawancara dari jurnalis Erin Moriarty dan pembuat film dokumenter Claire Huie ini memberikan perspektif unik tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Dalam wawancaranya dengan Variety, Brown mengungkapkan bahwa meskipun berat, ia merasa bahwa kisah ini layak untuk diceritakan. "Saya sama sekali tidak siap dengan beban emosional yang ditimbulkan dari wawancara dengan keluarga para korban," ujarnya. Membayangkan bagaimana perasaan mereka, saat dia sendiri merasa tertekan, membuatnya semakin menyadari betapa mendalamnya luka yang belum sembuh dari tragedi tersebut.

Brown juga merenungkan tantangan yang dihadapi dalam menemukan rekaman arsip yang diperlukan untuk menghidupkan kembali kisah ini. "Ketika proyek ini datang kepada saya, saya merasa seperti sedang berada di film David Lynch," ujarnya, menggambarkan suasana yang mencekam dan misterius saat dia berusaha untuk menangkap esensi dari kisah ini.

Pembunuhan ini bukan hanya mempengaruhi keluarga korban, tetapi juga telah meninggalkan jejak mendalam dalam komunitas Austin. Brown percaya bahwa meskipun kasus ini melibatkan kegelapan yang mendalam, ada pelajaran berharga yang dapat dipetik dari cara keluarga bereaksi terhadap trauma. "Setiap keluarga berjuang dengan cara mereka sendiri, dan itu sangat menarik untuk diperhatikan," tambahnya.