Apakah Anda siap untuk berita yang akan mengguncang cita rasa hati Anda? Sebuah kebun binatang di Denmark kini berada dalam sorotan tajam setelah membuat permohonan yang sangat kontroversial: mereka sedang mencari sumbangan hewan peliharaan sehat untuk di“eutanasia dengan lembut” demi memberi makan predator mereka. Ya, Anda tidak salah dengar!

Aalborg Zoo, sebuah kebun binatang yang terletak di kota Aalborg, meminta pemilik ayam, kelinci, dan guinea pig untuk menyerahkan hewan peliharaan mereka agar dijadikan makanan untuk predator seperti lynx Eropa. Dalam sebuah pengumuman di media sosial, kebun binatang ini menekankan bahwa sumbangan langsung akan dilakukan oleh staf terlatih yang memastikan prosesnya dilakukan dengan cara yang manusiawi.

“Semuanya akan dimanfaatkan dan tidak ada yang terbuang,” demikian tulis mereka, bahkan menyebutkan bahwa mereka juga akan menerima kuda sebagai sumbangan. Tentunya, ini membuat banyak orang terkejut, sekaligus mempertanyakan etika di balik keputusan tersebut.

Aalborg Zoo menjelaskan bahwa hewan-hewan ini diperlukan untuk meniru rantai makanan alami hewan predator mereka demi kesejahteraan hewan dan integritas profesional. “Ayam, kelinci, dan guinea pig merupakan bagian penting dari diet predator kami,” tulis kebun binatang tersebut, di samping foto lynx yang membuka mulutnya dengan lapar. “Terutama lynx Eropa yang membutuhkan mangsa utuh seperti yang mereka buru di alam liar.”

Mereka menambahkan, “Jika Anda memiliki hewan sehat yang perlu diakhiri karena berbagai alasan, silakan sumbangkan kepada kami. Hewan-hewan tersebut akan dieutanasia dengan lembut oleh staf terlatih dan kemudian digunakan sebagai makanan.” Mereka juga memberikan penjelasan lebih lanjut melalui tautan di media sosial yang menampilkan gambar harimau yang sedang menikmati potongan daging.

Perlu dicatat, setiap kuda yang disumbangkan harus memiliki paspor hewan dan pemiliknya mungkin mendapatkan potongan pajak berdasarkan nilai kuda tersebut yang dihitung berdasarkan beratnya. Namun, permintaan ini tidak lepas dari kritik tajam dari publik. Beberapa orang menganggapnya sebagai “inovasi yang sakit”, sementara yang lain justru mendukung kebijakan ini, berbagi pengalaman positif.

Pia Nielsen, wakil direktur Aalborg Zoo, menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun, mereka telah memberi makan karnivora dengan ternak kecil. “Ketika memelihara karnivora, penting untuk memberikan mereka daging, lebih baik dengan bulu, tulang, dll, agar mereka mendapatkan diet yang alami,” ujarnya. “Oleh karena itu, adalah wajar untuk memanfaatkan hewan-hewan yang perlu diakhiri dengan cara ini.” Di Denmark, praktik seperti ini cukup umum dan banyak tamu serta mitra kebun binatang menghargai kesempatan untuk berkontribusi.