Pernahkah Anda membayangkan ditinggalkan saat Anda paling membutuhkannya? Ini adalah kenyataan pahit yang dialami seorang bayi berusia 16 bulan ketika ibunya memutuskan untuk pergi berlibur tanpa memberitahunya. Kristel Candelario, seorang ibu dari Cleveland, Ohio, ditahan seumur hidup setelah meninggalkan putrinya, Jailyn, sendirian selama sepuluh hari.

Kristel pergi berlibur dari 6 hingga 16 Juni ke Detroit, Michigan, dan Puerto Riko, meninggalkan Jailyn terkurung di dalam playpen yang kotor. Ketika ia kembali, ia menemukan putrinya tidak sadarkan diri, dehidrasi, dan dalam keadaan sangat memprihatinkan. Sayangnya, Jailyn dinyatakan meninggal oleh pihak kepolisian Cleveland, yang menyebut kasus ini sebagai salah satu yang paling menyedihkan dalam karir mereka.

Di bulan Februari 2024, Kristel mengaku bersalah atas tuduhan pembunuhan berat dan penelantaran anak, serta menerima hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan parol. Dalam wawancara dengan NBC News dari penjara, Kristel membuka diri tentang perjuangannya dengan kesehatan mental yang akhirnya membawanya ke keputusan tragis untuk meninggalkan putrinya.

Kristel menjelaskan bahwa ia sempat dirawat di rumah sakit pada Januari dan Februari 2023 akibat masalah kesehatan mental, termasuk pikiran bunuh diri. Ia mengungkapkan, “Saya pergi dengan dorongan impulsif, seolah saya dikejar-kejar. Saya hanya ingin melarikan diri dari hidup yang penuh tekanan, depresi, dan kecemasan.”

Selama perjalanan tersebut, mantan pacarnya bertanya tentang Jailyn, dan meski Kristel meyakinkannya bahwa putrinya baik-baik saja, di dalam hatinya, ia meragukan keputusannya. Ia mengaku sempat berpikir untuk meminta tetangganya memeriksa Jailyn, namun tidak melakukannya. Keputusan ini kini dianggapnya sebagai kesalahan besar.

Ketika Kristel kembali ke rumah dan menemukan Jailyn tidak bernyawa, ia merasa dunianya hancur. Dengan penuh penyesalan, ia mengatakan, “Saya merasa seharusnya ada cara untuk menyelamatkannya.” Di persidangan, dokter forensik menjelaskan betapa sakitnya Jailyn selama ditinggal. Hakim Brendan Sheehan saat menjatuhkan hukuman menyampaikan, “Anda telah mengkhianati hubungan suci antara seorang ibu dan anak.”

Hakim menegaskan bahwa Jailyn menunggu penolong yang tidak pernah datang, menyentuh hati semua yang hadir di persidangan. Ini bukan cerita hanya tentang satu keputusan buruk, tetapi tentang akibat yang luar biasa tragis dari perjuangan seseorang dengan kesehatan mental.