Apakah Anda tahu bahwa di Meksiko, lebih dari 132.000 orang hilang akibat kekerasan yang dipicu oleh kartel narkoba? Dalam sebuah langkah yang mengejutkan, mantan Presiden Donald Trump baru-baru ini menyuarakan dukungan untuk bantuan militer bagi Meksiko untuk memerangi kejahatan terorganisir yang semakin meluas.

Dalam pekan lalu, potongan tubuh manusia ditemukan di sebuah rumah terbengkalai di negara bagian Guanajuato yang dilanda kekerasan, mengungkapkan realitas kelam dari kehadiran kartel. Prokuratur setempat mengonfirmasi bahwa sisa-sisa ini milik 32 korban yang hingga kini, hanya 15 dari mereka yang berhasil diidentifikasi.

Sisa-sisa tersebut ditemukan dalam kondisi 'terfragmentasi dan kompleks', sebuah hal yang tentunya menyulitkan proses identifikasi. Berita ini tentunya menambah deretan tragis dari kisah-kisah hilangnya orang di Meksiko. Media lokal melaporkan bahwa bagian tubuh ditemukan dalam kantong plastik, menciptakan gambaran yang luar biasa mengerikan tentang tindakan para penjahat ini.

Anggota keluarga para korban yang hilang, yang tergabung dalam kolektif bernama 'Hasta encontrarte' ('Sampai Aku Menemukanmu'), mengunjungi lokasi tersebut dengan harapan mendapatkan kabar tentang orang-orang tercinta mereka. Seorang wanita yang meminta untuk tidak disebutkan namanya demi keselamatannya mengungkapkan harapannya kepada AFP, mengatakan, 'Kami berharap untuk menemukan orang-orang terkasih kami. Sudah bertahun-tahun dan kami masih tidak tahu apa-apa. Ketika kuburan massal ditemukan, kami ingin hadir.'

Keberadaan kuburan massal ini bukanlah hal yang baru. Kelompok kejahatan terorganisir sering menguburkan korban mereka di lokasi-lokasi yang tersembunyi. Menurut pemerintah Meksiko, jumlah orang hilang saat ini mendekati angka 132.000, angka yang sangat memilukan.

Guanajuato dikenal sebagai pusat industri yang berkembang pesat dan juga menjadi tujuan wisata, tetapi juga menjadi negara bagian paling mematikan di Meksiko akibat perang wilayah antar geng. Konflik ini sebagian besar terkait dengan persaingan antara geng Santa Rosa de Lima dan kartel Jalisco New Generation, yang merupakan salah satu dari yang paling kuat di Meksiko dan telah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh pemerintahan Trump.

Dengan lebih dari 3.100 pembunuhan yang tercatat tahun lalu, Guanajuato menyumbang 10,5 persen dari total kasus pembunuhan di seluruh Meksiko. Selain itu, terdapat sekitar 3.600 kasus orang hilang di negara bagian ini, dari lebih dari 120.000 kasus yang ada di seluruh negeri. Kekerasan di Guanajuato masih terus berlanjut pada tahun ini.

Bulan lalu, seorang pejabat pemerintah lokal Meksiko ditembak mati saat menghadiri pertandingan bola basket amatir. Pada bulan Juni, 11 orang tewas dan sekitar 20 lainnya terluka dalam sebuah penembakan yang menargetkan sebuah pesta lingkungan di Irapuato. Dan di bulan yang sama, 17 jasad ditemukan oleh penyelidik di sebuah rumah terbengkalai di kota yang sama.

Pada bulan Mei, tujuh orang, termasuk anak-anak, tewas dalam tembakan yang dilakukan oleh penyerang di Guanajuato, dan petugas menemukan dua spanduk yang berisi pesan yang mengacu pada geng Santa Rosa de Lima. Pada bulan Februari, lima wanita dan tiga pria ditembak mati di jalanan Guanajuato, dan pada bulan Januari, terjadi baku tembak antara pasukan keamanan dan penyerang yang meninggalkan sepuluh orang diduga penjahat tewas dan tiga petugas kepolisian terluka.