Pernahkah Anda membayangkan alkohol yang hanya bisa ditemukan di luar angkasa? Kini, para ilmuwan telah membawa 'super alkohol' yang dikenal sebagai Methanetetrol ke Bumi dengan cara yang mengejutkan!

Untuk pertama kalinya, para peneliti berhasil menyintesis Methanetetrol (C(OH)₄), sebuah molekul unik yang sebelumnya hanya ada dalam teori dan luar angkasa. Molekul ini adalah 'super alkohol' yang memiliki empat grup hidroksil (OH) yang terikat pada satu atom karbon.

Apa Itu Methanetetrol?

Methanetetrol adalah molekul yang sangat tidak stabil dan tidak bisa digunakan dalam koktail atau aplikasi praktis lainnya di Bumi karena ia segera terurai ketika terkena cahaya. Para ilmuwan sudah memprediksi keberadaannya lebih dari 100 tahun lalu, tetapi baru kali ini dapat dibuktikan dengan nyata.

Menciptakan Kondisi Luar Angkasa di Bumi

Sebuah tim ilmuwan internasional berhasil menciptakan kondisi mirip luar angkasa dengan membekukan karbon dioksida dan air pada suhu yang sangat rendah, kemudian mengeksposnya pada radiasi energi tinggi yang mirip dengan yang dipancarkan oleh supernova dan bintang-bintang di galaksi. Reaksi ini menghasilkan Methanetetrol.

Para ilmuwan mencatat dalam studi mereka bahwa penemuan ini mengungkapkan kimia unik dan tak terduga yang terjadi di awan antarbintang, debu es yang terdapat antara bintang-bintang, yang perlu diambil serius dalam penelitian lebih lanjut.

Implikasi untuk Kehidupan di Luar Bumi

Penemuan ini menyiratkan bahwa mungkin ada banyak molekul 'mustahil' lainnya di alam semesta, yang dapat membantu kita memahami bagaimana kehidupan dimulai di planet lain dan bagaimana bahan kimia yang diperlukan untuk kehidupan terbentuk.

Tantangan Mendeteksi Methanetetrol

Methanetetrol tidak dapat dilihat secara alami di Bumi karena ia terurai segera setelah terkena cahaya melalui proses yang disebut disosiatif fotoionisasi.

Di laboratorium, para ilmuwan hanya dapat menangkap molekul ini selama beberapa detik. Mendeteksinya di ruang angkasa yang dalam menggunakan teleskop akan sangat menantang karena ketidakstabilannya.

Ketidaktahuan yang Luas tentang Kimia Luar Angkasa

Tim yang sama sebelumnya juga telah menemukan molekul 'mustahil' lainnya yang disebut Methanetriol. Para ilmuwan memperkirakan bahwa kita baru mengungkap sekitar 1% dari kimia yang terjadi di luar angkasa. Ralph Kaiser, seorang ilmuwan di Universitas Hawaii, menyatakan, “Penelitian ini memberikan arah baru dalam pemahaman kita tentang kimia luar angkasa.”

Studi perintis ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.