Kekerasan dalam Bisnis: CEO Las Vegas Dikirimi Kepala Babi Berlumuran Darah & Ancaman Mengerikan!

Di dunia yang semakin didominasi teknologi, terkadang realitas bisa lebih menggigit daripada fiksi. CEO Agrippa, Blake Owens, baru saja mengalami salah satu momen terburuk dalam hidupnya ketika menerima sebuah paket yang berisi kepala babi berlumuran darah dan surat ancaman setelah sebuah wawancara tentang penggunaan AI dalam dunia real estate ditayangkan di televisi.
Dalam wawancara tersebut, Owens berbicara tentang bagaimana perusahaannya menggunakan kecerdasan buatan untuk mempercepat transaksi properti. Namun, tidak lama setelah tayangnya segmen berita itu, sebuah paket misterius tiba di rumahnya, dan isinya sangat mengerikan.
Dalam wawancaranya dengan KLAS 8 News Now, Owens menceritakan bahwa paket itu dianggap serius meski dia merasa tidak terancam secara langsung. "Mungkin orang ini menonton terlalu banyak film The Godfather," candanya. Dalam surat yang disertakan, pengirim dengan sinis menyebutnya “Clark Kent knockoff” dan memperdebatkan bahwa AI tidak akan pernah menggantikan makna dari seorang broker yang membangun industri real estate.
Pengirim surat tersebut juga menulis, "Kami membangunnya dengan cara yang sulit. Tidak ada jalan pintas, tidak ada teknologi, hanya orang. Nikmati momen ini selama bisa, dan jangan serakah karena babi menjadi gemuk, dan babi hutan disembelih." Alangkah menakutkannya, surat ditandatangani dengan huruf “M”.
Owens, dalam merespons situasi yang mengerikan ini, menunjukkan sikap yang luar biasa. “Saya tidak ingin menyerang orang ini; mereka mungkin sedang dalam situasi sulit dalam hidup,” ujarnya. Dia menekankan pentingnya menunjukkan bahwa kita tidak menjadi orang yang lebih baik dengan merendahkan orang lain.
Saat ini, Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas sedang menyelidiki insiden ini, dan banyak orang bertanya-tanya: apa yang membuat seseorang berani melakukan tindakan kejam seperti ini? Apakah dunia bisnis yang semakin kompetitif membuat orang kehilangan akal sehat?