Bagaimana South Park Menciptakan Kekacauan di Gedung Putih dengan Trolling Cerdas!

Apakah Anda tahu bahwa trolling bisa menjadi siklus kekuatan diri yang menarik? Anda marah, mereka bereaksi; mereka terprovokasi, Anda menggoda mereka lagi. Ini adalah pelajaran dasar yang mungkin kita pelajari di taman kanak-kanak atau di internet awal, kini kembali diangkat oleh para pencipta South Park dalam cara yang sangat menghibur—menargetkan pemerintah Amerika Serikat!
Seperti yang kita catat sebelumnya minggu ini, para kreator seri, Trey Parker dan Matt Stone, terus memperdalam usaha mereka untuk menggoda Donald Trump dan rekan-rekannya melalui episode kedua dari musim ke-27 acara tersebut. Episode ini banyak menyoroti Kristi Noem, sekretaris keamanan dalam negeri. Gaya khas Parker dan Stone adalah menyerang dari berbagai sudut, menggabungkan kritik terhadap penampilan Noem dengan komentar tentang pernyataan anehnya yang bangga membunuh anjing, dan menyelipkan sindiran tentang tingkah lakunya yang selalu ingin diperhatikan, yang justru membuat hidup banyak orang di Amerika semakin sulit.
Noem, dalam tanggapannya di sebuah podcast sebelum dia menyadari kesalahan, memilih untuk melewatkan semua lelucon tentang pembunuhan anjing dan berfokus pada isu penampilan—yang sebenarnya adalah materi yang paling mudah untuk diabaikan. Ia menyebutnya “remeh.” Namun, hal yang menarik tentang troll adalah, Anda benar-benar tidak ingin menantang mereka dalam hal remeh-temeh.
Dan inilah yang terjadi: para pengamat online mencatat bahwa tim media sosial South Park tampaknya sangat senang dengan publisitas gratis yang diberikan Gedung Putih. Mereka bahkan mengganti avatar di semua akun media sosial besar mereka (termasuk Facebook, Twitter, dan Instagram) dengan wajah Noem yang tampak seperti wajah jam Salvador Dali tanpa botox. Meskipun kita tidak bisa menyebut ini sebagai trolling yang sangat cerdas, ada sesuatu yang mengasyikkan dalam keteguhan mereka.
Salah satu hal yang membuat South Park terus bersinar saat ini adalah karena banyak satiris lain sudah kehabisan tenaga dalam mengkritik Trump selama dekade terakhir—atau setidaknya mulai lebih berhati-hati. Jadi, penyerangan habis-habisan seperti ini terasa menyegarkan. Pertanyaannya, seperti yang telah kita tanyakan selama beberapa minggu terakhir, adalah berapa lama Gedung Putih akan benar-benar bisa memposisikan staf mereka dengan baik, mengikuti protokol bertahan hidup di internet, dan berhenti memberi makan para troll? Kami menempatkan taruhan kami pada “tidak pernah,” mengingat mentalitas umum orang-orang yang dikelilingi Trump, tetapi terkadang keajaiban bisa terjadi.