Penemuan Ikan Baru di Amazon: Myloplus sauron, Si 'Mata Sauron' yang Damai!

Siapa sangka, di dalam kedalaman hutan Amazon terdapat ikan baru bernama Myloplus sauron, yang terlihat seperti makhluk pembawa bencana dari kisah fantasi? Dengan tubuhnya yang berbentuk bulat dan berwarna perak, serta garis hitam tajam yang mengingatkan kita pada mata api ‘Eye of Sauron’ dari The Lord of the Rings, ikan ini tampaknya menakutkan. Tapi tunggu dulu! Jangan biarkan penampilan menipumu; ikan ini sebenarnya adalah herbivora yang damai, dengan gigi mirip manusia daripada gigi tajam.
Prof. Rupert Collins dari Museum Sejarah Alam di London, yang merupakan kurator senior ikan, memimpin tim internasional yang menemukan spesies yang unik ini. “Begitu rekan-rekan saya menyarankan nama ini, kami tahu itu sangat pas. Pola ikan ini mirip sekali dengan Mata Sauron, terutama dengan bercak oranye di tubuhnya,” jelas Collins dengan antusias.
Myloplus sauron adalah anggota keluarga Serrasalmidae, yang terkenal dengan ikan piranha yang bisa menjadi predator tangguh. Namun, saudaranya yang bernama pacu lebih suka makan tumbuhan, dan spesies baru ini mengikuti jejak tersebut. Dengan gigi yang datar dan tumpul, ikan ini memakan buah-buahan dan biji-bijian, bukan daging. Gigi tersebut dirancang untuk menggigit dan menghancurkan makanan berserat, sehingga bisa menikmati buffet saat buah-buahan jatuh dari pohon ke tepi sungai yang banjir.
Melalui teknik pemetaan DNA dan penghitungan sisik yang detail, para peneliti telah mengkonfirmasi bahwa ikan ini berbeda dari dua jenis pacu yang sebelumnya dianggap sama. Alat genetik ini mengungkapkan tiga garis keturunan yang terpisah: M. sauron di Sungai Xingu, M. aylan di anak sungai Amazon barat, dan M. schomburgkii yang tersebar di sungai-sungai lebih jauh ke utara dan timur.
Mengapa nama ‘Eye of Sauron’ cocok untuk ikan ini? Sungai Xingu yang jernih dan berbatu memungkinkan sinar matahari menembus dasar sungai, menjadikan ikan sebagai iklan hidup. M. sauron memperkuat spotlight tersebut dengan warna oranye cerah dan sirip merah darah yang mencolok, menonjolkan garis tengahnya.
Collins menekankan bahwa memberi nama spesies berdasarkan ikon budaya membantu orang mengingat penemuan ini dan, lebih penting lagi, sungai tempat ikan ini hidup. Perhatian publik dapat diterjemahkan menjadi dukungan untuk melindungi arus unik di Xingu, yang sudah menghadapi perubahan aliran akibat salah satu bendungan pembangkit listrik terbesar di Brasil.
Gigi Myloplus sauron memang dirancang untuk tumbuhan; berbeda dengan gigi segitiga piranha, gigi pacu hampir berbentuk persegi. Mereka bertemu ujung ke ujung seperti alat pemangkas, sangat ideal untuk memecahkan kelapa sawit atau memotong daun tebal. Penelitian tentang mekanisme makan menunjukkan bahwa gigi ini mendistribusikan tekanan secara merata saat menggigit, sehingga mencegah keretakan sambil memaksimalkan kekuatan penghancuran.
Adaptasi ini sangat penting karena Amazon mengalami banjir musiman yang membawa banyak buah. Ikan yang mampu mengolah kulit yang keras memiliki kesempatan untuk menikmati hidangan mewah saat pepohonan menjulur ke tepi sungai yang banjir.
Sejauh ini, para taksonomis telah mengkatalog sekitar 2.500 spesies ikan di Amazon, namun diperkirakan 34 hingga 42 persen ikan air tawar di kawasan ini belum terdeskripsi. Dalam istilah praktis, hampir satu dari tiga ikan yang melintas di jaring peneliti mungkin masih belum memiliki nama resmi.
Kondisi ini tentu menyulitkan usaha konservasi. Tanpa daftar spesies yang dapat diandalkan, sulit untuk menentukan mana populasi yang berkembang dan mana yang menyusut di bawah tekanan seperti limbah pertambangan, penangkapan ikan berlebihan, atau pembangunan bendungan.
Myloplus sauron hanya hidup di Kawasan Sungai Xingu, yang berlimpah sinar matahari dan membentang di negara bagian Pará dan Mato Grosso di Brasil. Kawasan ini telah mencatat lebih dari 600 spesies ikan, tujuh puluh di antaranya tidak dapat ditemukan di tempat lain. Peneliti mengumpulkan sebagian besar spesimen M. sauron di bawah air terjun Tamaracá, di mana air cepat mengalir di atas granit halus.
Dengan tubuh yang dalam dan sirip dada yang kuat, ikan ini cenderung tetap bersembunyi di belakang batu besar, merumput pada alga dan daun-daun yang tersapu ke celah-celah. Untuk memastikan Myloplus sauron adalah spesies yang terpisah, para peneliti menggabungkan data fisik dan genetik. Mereka menggunakan pemetaan DNA untuk membedakan M. sauron dari kerabat dekatnya, M. aylan dan M. schomburgkii.
Tim juga menganalisis berbagai fitur seperti sinar sirip, bentuk tubuh, penghitungan sisik, dan garis hitam yang khas. Gabungan pengukuran fisik dan perbedaan genetik memberikan cukup bukti bagi para peneliti untuk dengan percaya diri mendeskripsikan M. sauron sebagai spesies baru.
Tapi, penemuan yang mencolok ini tidak menjamin keamanan. Bendungan besar di hulu dapat meratakan banjir musiman yang dulunya memicu pemijahan pacu, sementara penambangan emas yang tidak teratur mengeruh saluran air yang jernih dengan lumpur dan merkuri. Saat ini, tim mengklasifikasikan M. sauron sebagai ‘Least Concern’ karena jangkauannya yang mencapai ratusan mil sungai. Namun, Collins berpendapat bahwa pengakuan dini sangat penting.
Penemuan ini juga menyoroti pentingnya pemetaan DNA, teknik yang dapat mengidentifikasi garis keturunan tersembunyi sebelum mereka menghilang. Setiap barcode yang ditambahkan ke basis data global memperjelas gambaran keragaman Amazon dan memandu ekspedisi lapangan di masa depan menuju sungai-sungai yang mungkin menyimpan lebih banyak kejutan.
Studi ini dipublikasikan di Neotropical Ichthyology.