Di dunia hiburan yang glamor dan penuh sorotan, berita mengejutkan datang dari K-Pop! Polisi dilaporkan melakukan penggeledahan di YG Entertainment sebagai bagian dari penyelidikan kasus pelanggaran hak cipta yang melibatkan ikon G-Dragon dan mantan CEO-nya, Yang Hyun Suk.

Penggeledahan mendadak ini memicu beragam reaksi dari netizen Korea. Beberapa merasa waktu pelaksanaannya mencurigakan, sementara yang lain berspekulasi seberapa serius penyelidikan ini. Menurut keterangan polisi, keluhan yang diterima menyebutkan bahwa lagu komposer yang berjudul “G-DRAGON” telah diubah menjadi “My Age Is 13” dan kemudian dimasukkan dalam medley di album live G-Dragon yang bertajuk “Shine a Light”. Medley tersebut berisi judul “My Age Is 13 + Storm + Hip Hop Gentlemen + G-Dragon.”

Investigasi ini telah melibatkan dua kali pencarian dan penyitaan, dengan setidaknya satu di antaranya dilaporkan menargetkan kantor YG Entertainment. Tidak sedikit netizen yang mempertanyakan waktu dan seriusnya penyelidikan ini. Banyak yang berkomentar, “Jika kita menunggu, pasti akan ada sesuatu yang terungkap. Jika kamu tidak tahu situasinya, lebih baik diam saja.”

Di sisi lain, ada juga yang berpendapat, “Mereka pasti punya alasan untuk melakukan ini, jadi kenapa harus bereaksi berlebihan? lol” dan “Ketika mereka melakukan sesuatu yang ekstrem seperti ini dalam kasus seperti ini, biasanya ada alasan di baliknya.”

Sementara itu, istilah ‘penggeledahan dan penyitaan’ terdengar menakutkan, namun sebenarnya bisa berarti hal-hal seperti polisi datang untuk melakukan penyelidikan dan mengambil komputer Anda karena khawatir tentang penghancuran bukti. Ini mungkin saja hanya penyerahan hard drive—bukan seolah-olah itu adalah surat perintah penangkapan. Tidak semewah yang dibayangkan.”

Pengguna internet juga banyak yang terkejut mengetahui bahwa insiden yang diduga terjadi lebih dari satu dekade lalu ini, menimbulkan pertanyaan mengapa baru sekarang hal ini ditangani. Apakah ada yang menyimpan rahasia selama ini?