IDF Serang Pelabuhan Hodeidah dan Al-Salif di Yaman
Pada hari Jumat, Angkatan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan udara terhadap pelabuhan Hodeidah dan Al-Salif di Yaman. Informasi ini diungkapkan oleh seorang pejabat Israel kepada The Jerusalem Post. IDF menyatakan bahwa kedua pelabuhan tersebut digunakan untuk transfer senjata, dan mereka menganggap serangan ini sebagai contoh lain dari pemanfaatan infrastruktur sipil oleh rezim teror Houthi untuk mendukung kegiatan teroris.
Serangan tersebut dilakukan oleh lima belas pesawat tempur Angkatan Udara Israel, yang menjatuhkan lebih dari 35 bom ke pelabuhan-pelabuhan tersebut. Menurut perkiraan IDF, serangan ini kemungkinan akan membuat pelabuhan-pelabuhan tersebut tidak dapat digunakan selama sebulan ke depan.
Target yang diserang dikategorikan lebih internasional dan lebih sentral bagi Houthi dibandingkan dengan serangan yang dilakukan oleh AS sebelumnya. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan di X/Twitter segera setelah serangan bahwa militer telah "membuat kerusakan parah" pada pelabuhan yang diserang di Yaman.
Katz juga menambahkan, "Seperti yang kami katakan: Jika Houthi terus menembakkan rudal ke arah Negara Israel, mereka akan merasakan pukulan yang menyakitkan. Kami juga akan membidik pemimpin teror, seperti yang telah kami lakukan terhadap Deif dan Sinwars di Gaza, Nasrallah di Beirut, dan Haniyeh di Teheran." Dalam pernyataannya, Katz menegaskan bahwa mereka akan memburu Abd al-Malik al-Houthi di Yaman juga.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Eyal Zamir terlihat menyaksikan serangan udara Angkatan Udara Israel terhadap target-target teroris Houthi di Yaman pada 16 Mei 2025.
"Kami akan membela diri dengan kekuatan kami sendiri terhadap setiap musuh," tutup Katz.
IDF mengungkapkan bahwa serangan dilakukan setelah sejumlah peringatan sebelumnya. "Mengingat Houthi menggunakan pelabuhan-pelabuhan ini untuk tujuan teroris, IDF sekali lagi memperingatkan semua orang yang berada di pelabuhan untuk segera mengungsi dan menjauhi area tersebut," tambah IDF. "Setiap aktivitas bermusuhan di pelabuhan ini akan terus dicegah."
Rekaman video menunjukkan saat serangan udara Israel menghantam pelabuhan Hodeidah di barat Yaman, yang semakin meningkatkan ketegangan di kawasan ini.
IDF menegaskan komitmennya untuk terus beroperasi dan menyerang secara tegas terhadap siapa pun yang mengancam warga Negara Israel, tanpa mempedulikan jarak.
“Pilot kami telah berhasil menyerang dua pelabuhan teroris Houthi lagi, dan ini baru permulaan,” ucap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. “Akan ada lebih banyak yang akan datang. Kami tidak akan tinggal diam dan membiarkan Houthi melukai kami. Kami akan menyerang mereka lebih keras, termasuk kepemimpinan mereka dan semua infrastruktur yang memungkinkan mereka untuk membahayakan kami.”
Netanyahu juga menambahkan, “Yang mendukung mereka, memberikan bimbingan, dan persetujuan adalah Iran. Houthi akan membayar harga yang sangat tinggi, dan kami akan membela diri dengan segala cara yang diperlukan untuk memastikan keamanan Negara Israel.”
Menurut laporan, Israel menunggu kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Timur Tengah selesai sebelum melancarkan serangan ke Yaman, seperti yang disampaikan oleh seorang sumber keamanan kepada Radio Angkatan Bersenjata.
Israel dikabarkan berusaha untuk memberlakukan blokade laut terhadap Houthi, sebagaimana dilaporkan oleh Sky News dalam bahasa Arab, mengutip sumber Israel.
Ini bukanlah pertama kalinya IAF menyerang pelabuhan-pelabuhan di Yaman. Angkatan Udara Israel dilaporkan melakukan serangan udara di tiga pelabuhan yang dikuasai Houthi pada hari Minggu setelah peringatan dari juru bicara Arab IDF, Kolonel Avichay Adraee, yang mengimbau warga untuk mengungsi sampai pemberitahuan lebih lanjut. “Karena penggunaan pelabuhan laut oleh rezim teroris Houthi untuk kegiatan teroris, kami mendesak semua yang berada di pelabuhan ini untuk mengungsi dan menjauhi mereka demi keselamatan Anda hingga pemberitahuan lebih lanjut,” ujar Adraee sebelum serangan dimulai.
Selama seminggu terakhir, Houthi telah menembakkan empat rudal, dengan salah satunya jatuh pendek dan mendarat di Arab Saudi. IDF berhasil mencegat semua rudal yang tersisa.