Mengungkap Rahasia Burung: Kenapa 92% Burung Ini Terbalik Jenis Kelamin?

Siapa sangka, burung bisa jadi lebih rumit daripada yang kita kira? Di Queensland Tenggara, peneliti menemukan fakta mengejutkan: 92% burung yang mengalami perubahan jenis kelamin secara genetik adalah betina, meskipun memiliki organ reproduksi jantan!
Pada studi ini, burung-burung yang dirawat di rumah sakit satwa liar telah diperiksa pasca kematian setelah mengalami cedera atau penyakit yang tidak terkait. Para peneliti melakukan identifikasi organ reproduksi dan pengujian DNA untuk menentukan jenis kelamin genetik mereka.
“Salah satu temuan kunci adalah bahwa 92 persen burung yang mengalami perubahan jenis kelamin secara genetik adalah betina namun memiliki organ reproduksi jantan,” ujar Dr. Potvin. “Kami juga menemukan kookaburra jantan secara genetik yang aktif reproduksi dengan folikel besar dan saluran telur yang membesar, menunjukkan adanya produksi telur baru-baru ini.”
Walaupun perubahan jenis kelamin dikenal pada ikan, amfibi, dan reptil, hal ini jarang terdaftar pada burung liar dan mamalia. Penelitian ini memberikan titik awal untuk memahami fenomena tersebut dalam populasi burung di Australia.
“Memahami bagaimana dan mengapa perubahan jenis kelamin terjadi sangat penting untuk konservasi dan meningkatkan akurasi penelitian burung,” tambah Dr. Potvin.
Pemimpin studi, Dr. Clancy Hall, menjelaskan bahwa keberadaan individu yang mengalami perubahan jenis kelamin dapat memengaruhi keberhasilan reproduksi di populasi liar, menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap spesies yang terancam punah.
“Ini dapat mengakibatkan rasio jenis kelamin yang tidak seimbang, ukuran populasi yang menurun, preferensi pasangan yang berubah, dan bahkan penurunan populasi,” kata Dr. Hall, yang ikut memimpin studi ini sebagai bagian dari penelitian doktoralnya di UniSC.
Keberadaan burung-burung ambiguitas seksual ini juga menantang metode tradisional dalam mengidentifikasi jenis kelamin burung, seperti penanda genetik, bulu, atau perilaku.