Ribuan Warga Palestina Terpaksa Mengungsi di Gaza Tengah Serangan Udara Israel

Ribuan warga Palestina di wilayah utara Gaza telah diperintahkan oleh angkatan bersenjata Israel untuk meninggalkan rumah mereka akibat serangan udara yang tidak pandang bulu, yang telah menewaskan sedikitnya 115 orang di wilayah tersebut. Serangan ini semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza yang sudah sangat memprihatinkan.
Pada hari Jumat, banyak warga Palestina di kawasan Beit Lahiya di utara Gaza terpaksa melarikan diri dari rumah mereka hanya dengan membawa barang-barang penting. Ini terjadi setelah serangan udara Israel yang sangat intens melanda kawasan tersebut, sehingga memaksa warga untuk mencari tempat yang lebih aman, meskipun tidak ada jaminan bahwa tempat tersebut akan aman dari serangan selanjutnya.
Menurut laporan dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), lebih dari 19.000 warga Palestina telah terpaksa mengungsi sejak Kamis sore. "Banyak dari mereka hanya mengenakan pakaian di badan mereka," ungkap organisasi tersebut dalam sebuah unggahan di platform X. "Tidak ada tempat yang aman di Gaza," tambahnya, menyoroti situasi yang semakin mendesak dan mengkhawatirkan bagi penduduk sipil.
Hampir seluruh populasi Gaza telah mengalami pengungsian pada titik tertentu selama konflik ini, dengan banyak di antaranya terpaksa melarikan diri berkali-kali. Israel semakin sering mengeluarkan perintah pemindahan paksa seiring dengan meningkatnya serangan di kawasan kantong ini.
Pada hari Sabtu, militer Israel mengeluarkan pernyataan dalam bahasa Arab yang menginformasikan bahwa mereka telah meluncurkan “tahapan awal” dari apa yang mereka sebut sebagai Operasi Kereta Perang Gideon, sebuah ofensif baru untuk “memperluas pertempuran di Jalur Gaza, dengan tujuan untuk mencapai seluruh sasaran perang, termasuk pembebasan yang diculik dan mengalahkan Hamas”.
Pernyataan terpisah dalam bahasa Inggris menyebutkan bahwa angkatan bersenjata Israel sedang “mengerahkan pasukan untuk mencapai kontrol operasional di wilayah Jalur Gaza”. Keputusan ini menunjukkan escalasi yang signifikan dalam operasi militer Israel di Gaza.
Sejak dini hari pada hari Jumat, Israel telah membunuh setidaknya 115 warga Palestina di Gaza, sementara intensitas bombardirannya semakin meningkat di tengah kelaparan yang meluas. Selain itu, lebih dari 100 warga Palestina lainnya telah terbunuh pada hari Kamis dalam serangan-serangan serupa.
Sejak bulan Oktober 2024, Israel telah mengklaim menghilangkan sedikitnya 53.119 warga Palestina dan melukai 120.214 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Kantor Media Pemerintah Gaza juga memperbarui jumlah kematian menjadi lebih dari 61.700, dengan ribuan orang yang hilang di bawah puing-puing yang diperkirakan sudah meninggal dunia.