Pasukan Israel telah meluncurkan serangkaian serangan udara di Gaza selama beberapa hari terakhir, seperti yang dilaporkan oleh Vincent McAviney. Dalam pengumuman terbaru, Israel menginformasikan bahwa mereka memulai operasi militer besar di wilayah Gaza. Tujuan utama dari operasi ini adalah untuk memberikan tekanan kepada kelompok Hamas agar segera melepaskan para sandera yang tersisa.

Langkah ini diambil setelah beberapa hari bombardir yang sudah menewaskan ratusan orang. Angkatan bersenjata Israel menyatakan melalui media sosial bahwa mereka sedang meningkatkan intensitas serangan dan memberikan 'tekanan luar biasa' pada Hamas di seluruh Gaza. Mereka berkomitmen untuk tidak menghentikan serangan hingga semua sandera kembali dan kelompok militan tersebut dibongkar.

Menurut Israel, terdapat sekitar 23 sandera yang diyakini masih hidup di Gaza, meskipun pihak berwenang Israel mengungkapkan kekhawatiran mengenai status tiga di antaranya. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa Operasi Gideon Chariots dilaksanakan dengan 'kekuatan besar'.

Penguatan serangan ini datang hanya satu hari setelah kunjungan Presiden AS, Donald Trump, ke Timur Tengah, yang sayangnya tidak termasuk kunjungan ke Israel. Di tengah ketegangan ini, negosiasi antara Israel dan Hamas yang berlangsung di Doha, Qatar, masih terus berlanjut. Kelompok militan Hamas menuntut sebuah kesepakatan yang melibatkan penarikan pasukan Israel, namun Israel menolak untuk memenuhi permintaan tersebut.

Pada hari Sabtu, para pemimpin Arab yang bertemu dalam pertemuan puncak tahunan mereka menyatakan bahwa mereka sedang berusaha mencapai kesepakatan gencatan senjata. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 150 orang tewas dalam serangan Israel dalam 24 jam terakhir. Sejak Israel mengakhiri gencatan senjata yang dimulai pada bulan Januari, lebih dari 3.000 orang dilaporkan telah tewas pada 18 Maret 2025.

Setidaknya empat anak dilaporkan tewas pada Sabtu sore setelah serangan Israel menghantam kamp pengungsi Jabaliya, menurut data dari Rumah Sakit al-Awda. Hingga kini, belum ada komentar resmi dari pihak Israel mengenai serangan tersebut.

Situasi di Gaza saat ini sangat kritis, terutama karena wilayah ini telah berada di bulan ketiga blokade Israel, di mana tidak ada makanan, air, bahan bakar, atau barang lainnya yang diperbolehkan untuk masuk. Para ahli keamanan pangan memperingatkan bahwa Gaza akan menghadapi kelaparan jika blokade tidak segera dicabut.

Ingin mendapatkan ringkasan cepat dan ahli tentang berita-berita terbesar? Dengarkan podcast terbaru kami untuk mengetahui Apa yang Perlu Anda Ketahui.