Seorang warga Palestina mengamati dari sebuah bangunan di dekat lokasi serangan udara Israel yang menghancurkan sebuah rumah di Khan Younis, Gaza Selatan, pada 15 Mei 2025. Menurut otoritas kesehatan setempat, serangan udara Israel terbaru mengakibatkan kematian setidaknya 24 warga Palestina yang berada di dalam sebuah kamp tenda yang menampung keluarga-keluarga yang terdampak. REUTERS/Hatem Khaled/File photo

Kairo - Dalam sebuah insiden tragis yang diungkapkan oleh otoritas kesehatan setempat pada hari Minggu, sebuah serangan udara yang dilancarkan oleh Israel di Khan Younis, sebuah kota di selatan Jalur Gaza, menewaskan setidaknya 24 warga Palestina. Mereka yang tewas termasuk perempuan dan anak-anak, yang berada di sebuah kamp tenda yang ditujukan untuk menampung keluarga-keluarga yang terpaksa mengungsi akibat kekerasan yang berkepanjangan di wilayah tersebut.

Dalam waktu 72 jam terakhir, Israel meningkatkan ofensif militernya di Gaza, yang telah mengakibatkan ratusan kematian. Serangan terbaru ini, menurut laporan medis, tidak hanya menewaskan sejumlah orang, tetapi juga melukai puluhan lainnya serta menyebabkan beberapa tenda terbakar akibat ledakan yang hebat.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel dalam beberapa hari terakhir telah merenggut nyawa ratusan warga Palestina, meski di tengah kunjungan Presiden AS Donald Trump ke kawasan tersebut. Kunjungan Trump seharusnya menjadi bagian dari upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan, namun realitas di lapangan justru menunjukkan sebaliknya.

Hamas, kelompok yang memerintah Gaza, mengecam serangan ini dan menyebutnya sebagai “kejahatan brutal baru” dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu. Mereka juga menuduh pemerintahan AS berkontribusi terhadap eskalasi kekerasan yang sedang berlangsung.

Sementara itu, militer Israel belum memberikan tanggapan langsung terkait serangan terbaru ini, tetapi dalam pernyataan sebelumnya, mereka menyatakan bahwa mereka sedang melakukan serangan yang luas di berbagai area di Gaza sebagai bagian dari rencana mereka untuk mencapai tujuan perang yang telah ditetapkan.

Di tengah situasi yang semakin memanas ini, mediator dari Mesir dan Qatar, yang didukung oleh Amerika Serikat, telah memulai putaran baru pembicaraan tidak langsung mengenai gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada hari Sabtu, menurut pernyataan resmi dari kedua pihak.

Sumber-sumber yang dekat dengan negosiasi menyebutkan kepada Reuters bahwa tidak ada kemajuan yang dilaporkan dalam pembicaraan yang berlangsung di ibu kota Qatar, Doha, di mana masing-masing pihak tetap berpegang pada posisi mereka tanpa adanya tanda-tanda kesepakatan.