Sejak membuat debutnya di Indian Premier League (IPL), Vaibhav Suryavanshi telah menjadi nama yang dikenal dalam dunia kriket. Yang membuatnya istimewa adalah usianya yang masih sangat muda, hanya 14 tahun, menjadikannya debutan termuda dalam sejarah IPL serta debutan termuda India di kategori List A. Tim Rajasthan Royals (RR) awalnya mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk merekrut Suryavanshi, yaitu ₹1,10 crore, dari harga dasar ₹30 lakhs, saat lelang mega IPL 2025. Meskipun ada keraguan tentang langkah tersebut, banyak yang menganggapnya sebagai strategi komersial dan pemasaran.

Pada awal season IPL 2025, Suryavanshi tidak langsung diturunkan dalam pertandingan-pertandingan RR. Kesempatan untuk bermain akhirnya datang ketika kapten Sanju Samson mengalami cedera. Debutnya terjadi pada 19 April melawan Lucknow Super Giants, di mana dia berhasil mencetak 34 run dari 20 bola, menunjukkan bakatnya yang agresif dengan memukul enam di bola pertamanya. Namun, pencapaian terbaiknya datang pada 28 April, ketika ia mencetak 101 run dari 38 bola melawan Gujarat Titans. Hal ini menjadikannya pemain termuda yang mencetak century di IPL pada usia 14 tahun dan 32 hari, serta menjadi century tercepat kedua dalam sejarah IPL, hanya tertinggal dari rekor Chris Gayle yang mencetaknya dalam 30 bola.

Penampilan gemilang Suryavanshi di IPL telah menimbulkan perbandingan dengan legenda kriket Sachin Tendulkar. Seperti Suryavanshi, Tendulkar juga memulai karirnya dengan mengesankan, menarik perhatian banyak orang melalui performanya di kriket domestik sebelum IPL ada. Tendulkar melakukan debut internasional untuk India dalam pertandingan Test melawan Pakistan pada usia 16 tahun. Dalam perjalanan karirnya, Tendulkar dikenal sebagai salah satu pemukul terhebat dalam sejarah olahraga ini.

Pujian terhadap Suryavanshi semakin mengalir, dengan banyak penggemar menyerukan agar ia segera dipanggil ke tim senior India. Namun, pendapat berbeda muncul dari mantan spinner India, Venkatapathy Raju, yang merasa bahwa belum saatnya bagi Suryavanshi untuk berpindah ke tim senior. Raju menekankan pentingnya untuk memberi waktu kepada pemain muda untuk berkembang di level U-19 dan kriket domestik sebelum dipromosikan ke tim senior. Ia menekankan bahwa konsistensi adalah kunci dalam menilai seorang pemain.

Vaibhav Suryavanshi saat ini berada di Inggris bersama tim U-19 India, berharap dapat meninggalkan kesan yang baik. Lahir pada 27 Maret 2011 di Bihar, Suryavanshi mulai bermain kriket pada usia empat tahun, dengan ayahnya sebagai pelatih pertamanya. Ia bergabung dengan sebuah akademi pada usia sembilan tahun dan menarik perhatian saat bermain di Vinoo Mankad Trophy untuk tim U-19 Bihar pada usia 12 tahun. Tahun lalu, di ACC U-19 Asia Cup 2024, ia juga mencatatkan performa mengesankan dengan mencetak 76 run dari 46 bola melawan Uni Emirat Arab dan 67 run dari 36 bola di semifinal melawan Sri Lanka.