Apakah kamu tahu bahwa sebuah skandal besar telah mengguncang salah satu turnamen olahraga terpopuler di Jepang? Koryo High School, yang mewakili prefektur Hiroshima, baru saja menarik diri dari kejuaraan baseball SMA musim panas setelah tuduhan penyiksaan terhadap salah satu pemain mudanya mencuat ke permukaan.

Pada hari Minggu, Koryo mengumumkan bahwa mereka tidak akan melanjutkan partisipasi mereka di turnamen yang sangat bergengsi ini, yang berlangsung di Koshien Stadium, Osaka. Ini semua bermula dari laporan yang mengejutkan mengenai dugaan bahwa beberapa anggota tim telah secara fisik menyakiti seorang pemain junior lebih awal tahun ini, menimbulkan reaksi keras dari masyarakat.

Menurut penyelidikan internal yang dilakukan oleh badan penyelenggara acara, ditemukan bahwa empat siswa Koryo telah menyerang seorang anak laki-laki yang lebih muda di asrama pada bulan Januari. Berita ini menyebabkan kemarahan di media sosial, dengan banyak yang menyerukan pengusiran tim, serta ancaman bom dan insiden di mana siswa Koryo dikejar saat berangkat dan pulang sekolah.

Turnamen ini, yang pertama kali digelar pada tahun 1915, tidak hanya menjadi sorotan di kalender olahraga Jepang, tetapi juga peluncur karier bagi banyak pemain terkenal, termasuk bintang Los Angeles Dodgers, Shohei Ohtani. Dengan 49 tim yang berpartisipasi, turnamen ini menarik jutaan penonton di TV dan ribuan penonton langsung.

Masakazu Hori, kepala sekolah Koryo, menyatakan bahwa keputusan untuk mundur diambil demi melindungi siswa dan staf. Ia menyatakan, “Kasus kekerasan ini sangat disesalkan. Kami telah memutuskan untuk menarik diri dan akan segera melakukan perombakan metode pendidikan kami.”

Investigasi mengungkapkan bahwa anak laki-laki yang tidak disebutkan namanya tersebut telah ditekan di dada dan ditampar di wajah. Setelah mendapatkan permintaan maaf dari pelaku, ia memutuskan untuk pindah ke sekolah lain.

Kasus ini juga dilaporkan ke federasi, yang memberikan teguran meski tidak segera dipublikasikan. Polisi saat ini sedang menyelidiki insiden Januari setelah korban mengajukan pengaduan, dan badan independen sedang memeriksa tuduhan tambahan dari mantan anggota tim.

Kepala pelatih tim baseball, Tetsuyuki Nakai, telah dipecat dari jabatannya sementara penyelidikan berlangsung. Menteri Pendidikan, Toshiko Abe, menyatakan “penyesalan mendalam” atas tindakan “yang tidak dapat diterima” dari siswa, namun juga memperingatkan pengguna media sosial untuk tidak memposting tuduhan yang tidak berdasar.

Menariknya, ini bukan pertama kalinya turnamen ini terjerat dalam kontroversi tuduhan kekerasan. Pada tahun 2015, PL Gakuen High School, salah satu tim paling sukses, menghentikan rekrutmen baru setelah tuduhan kekerasan dan perundungan. Bahkan, baru-baru ini, pelatih tim lain terpaksa mundur akibat tuduhan penyiksaan terhadap pemain.

Federasi Baseball SMA Jepang berkomitmen untuk terus berusaha memberantas kekerasan, perundungan, dan hubungan hierarkis yang tidak masuk akal dalam olahraga. Koryo, yang dikenal menghasilkan pemain profesional, kini menjadi sekolah pertama dalam sejarah panjang turnamen ini yang mundur setelah pertandingan dimulai.

Akibat mundurnya Koryo, mereka harus mengikhlaskan pertandingan babak kedua yang dijadwalkan pada hari Kamis. Dalam sebuah klip di media sosial, beberapa anggota tim yang mengalahkan Koryo di babak pertama menolak untuk melakukan tradisi menjabat tangan dengan lawan mereka di akhir pertandingan. Ini adalah momen yang menyedihkan dan mencerminkan betapa beratnya situasi ini bagi semua pihak yang terlibat.