Kariman Abuljadayel, seorang atlet asal Arab Saudi, dengan bangga menyatakan bahwa ada satu sosok yang sangat berpengaruh dalam hidupnya, yaitu ibunya, Suraya AlShehry. Dalam sebuah wawancara, Abuljadayel mengungkapkan, "Mentalitas ini berasal dari ibu saya. Dia adalah pelopor di bidangnya sendiri. Dia seorang penulis, dan sangat sulit bagi dia ketika memulai kariernya. Jadi, dia tahu apa artinya berjuang, tetapi dia juga tahu apa artinya sukses."

Suraya, yang telah menghadapi berbagai tantangan dalam karirnya, memberikan dukungan penuh kepada Kariman untuk mengejar impiannya di dunia olahraga. "Ketika saya memberitahunya tentang impian saya, alih-alih berkata, ‘Tidak, kamu tidak bisa, karena tidak ada yang melakukannya sebelumnya’, dia justru berkata, ‘Ya, tidak ada yang melakukannya sebelumnya, tetapi kamu bisa menjadi yang pertama’,” kenang Abuljadayel.

Perubahan cara pandang ini sangat penting bagi Abuljadayel. Dia mengubah tantangan yang dihadapinya sebagai perempuan pelari dari Saudi Arabia menjadi motivasi untuk menjadi pelopor. “Alih-alih melihat sisi negatif dari kenyataan bahwa tidak ada pelari perempuan dari Saudi Arabia, saya justru memandangnya sebagai kesempatan untuk menjadi yang pertama dan memimpin jalan bagi gadis-gadis lainnya setelah saya,” tambahnya.

Namun, perjalanan untuk menjadi yang pertama bukanlah hal yang mudah. Abuljadayel mengingat saat-saat sulit ketika ia mulai berlatih. “Ketika saya pertama kali mulai, pada dasarnya tidak ada jalan. Ketika mereka berkata untuk mempersiapkan jalan, saya merasa saya telah mengukir jalan saya sendiri karena itu sangat sulit,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa infrastruktur untuk pelatihan dan kompetisi olahraga tingkat tinggi tidak ada di Saudi Arabia. “Saya harus menjadi seorang atlet, pelatih, dan juga ahli gizi sendiri. Saya harus menjalani banyak peran, dan itu sangat stres, di samping menjadi seorang atlet,” jelasnya.

Untuk mengejar impiannya, Abuljadayel memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Northeastern University di Boston, Massachusetts. Di institusi pendidikan tersebut, program atletik dan trek dan lapangan membantu dia mengejar ketertinggalannya di dunia olahraga internasional.