Christian Horner Dipecat dari Red Bull dengan Segera

Christian Horner, sosok yang telah menjadi pemimpin tim Red Bull sejak mereka memasuki dunia balap Formula 1 pada tahun 2025, dipecat dengan segera dari jabatannya. Selama dua dekade kepemimpinannya, Horner yang berusia 51 tahun ini telah berhasil mengantarkan Red Bull meraih enam gelar juara konstruktor dan delapan gelar juara pembalap, menjadikannya sebagai salah satu tim paling sukses dalam sejarah Formula 1.
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan kepada Crash.net, Oliver Mintzlaff, direktur manajer Red Bull, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Horner atas kerja kerasnya selama dua puluh tahun tersebut. “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Christian Horner atas kerja luar biasa yang telah ia lakukan selama dua dekade terakhir. Dengan komitmen yang tak kenal lelah, pengalaman, keahlian, dan pemikiran inovatifnya, ia telah menjadi bagian penting dalam menjadikan Red Bull Racing sebagai salah satu tim paling sukses dan menarik di Formula 1,” katanya. Mintzlaff juga menyatakan, “Terima kasih untuk segalanya, Christian, dan Anda akan selamanya menjadi bagian penting dari sejarah tim kami.”
Pemecatan Horner ini terjadi setahun setelah ia terlibat dalam skandal yang melibatkan seorang rekan wanita. Ia dibebaskan dari tuduhan tersebut setelah dilakukan investigasi internal terkait perilakunya yang dianggap tidak pantas dan mengontrol. Sayangnya, rekan wanitanya tersebut harus menerima sanksi penangguhan dari posisinya.
Dengan pemecatan ini, masa kepemimpinan Horner sebagai kepala tim terlama di F1 berakhir. Ia dikenal sebagai sosok yang mengawasi periode dominasi Sebastian Vettel dan Max Verstappen. Namun, Horner menjadi salah satu nama besar terbaru yang hengkang dari Red Bull, menyusul Adrian Newey dan Jonathan Wheatley.
Di lintasan, Red Bull kini telah kehilangan dominasinya kepada McLaren. Mereka kehilangan keunggulan di kejuaraan konstruktor tahun lalu dan saat ini, Verstappen hanya menempati posisi ketiga dalam klasemen pembalap, tertinggal dari kedua pembalap McLaren.
Ketidakpastian mengenai masa depan Verstappen pun menjadi topik hangat pasca pemecatan Horner ini. Bagaimana reaksi sang pembalap bintang terhadap kepergian Horner masih belum bisa dipastikan. Selama 18 bulan terakhir, Horner menghadapi berbagai tantangan di Red Bull. Di tengah skandal tahun lalu, Jos Verstappen, ayah Verstappen, menyerukan agar Horner dipecat. Terdapat desas-desus mengenai pertikaian internal antara tim Horner dan pihak perusahaan yang berbasis di Austria.
Namun kini, Red Bull telah mengubah halaman baru dengan keluarnya Horner. Laurent Mekies akan naik jabatan dari Racing Bulls sebagai CEO baru Red Bull. Menghadapi mobil yang tidak kompetitif dibandingkan dengan McLaren dan ketidakpastian mengenai apakah Verstappen akan tetap tinggal, Red Bull masih memiliki banyak masalah untuk dihadapi di masa depan.