Bryce Harper vs. Rob Manfred: Konfrontasi Dramatis di Klub Philadelphia!

Apakah Anda tahu bahwa Bryce Harper, bintang baseball Philadelphia, benar-benar berani menyuarakan ketidaksukaannya di depan komisioner MLB, Rob Manfred? Dalam sebuah pertemuan yang tegang minggu lalu, Harper tidak segan-segan memberitahu Manfred untuk 'keluar dari clubhouse kami'.
Menurut laporan dari Jeff Passan dari ESPN, kemarahan Harper dipicu oleh pembicaraan tentang kemungkinan liga menerapkan batas gaji, yang buatnya merasa sangat terancam. Meskipun Manfred tidak secara langsung menyebutkan 'batas gaji' dalam perbincangan mereka, topik tentang ekonomi baseball membuat situasi semakin panas.
Dalam pertemuan tersebut, ketika topik ekonomi liga dibahas, Harper dengan tegas mengatakan bahwa jika batas gaji diterapkan, para pemain 'tidak takut kehilangan 162 pertandingan', yang merupakan ancaman terselubung tentang kemungkinan pemogokan jika negosiasi berlanjut. Dia kemudian berdiri tegak, berhadapan langsung dengan Manfred dan dengan nada marah berkata, 'Jika Anda ingin membicarakan itu, Anda bisa keluar dari clubhouse kami,' menurut Passan.
Tanggapan Manfred? Dia menyatakan bahwa dia 'tidak akan pergi kemana-mana' dan menekankan pentingnya membahas bisnis MLB demi perkembangan game tersebut. Kejadian ini sungguh intens, seperti yang diakui rekan setim Harper, Nick Castellanos kepada ESPN. Dia menganggap pertemuan itu adalah hal yang biasa bagi Harper, yang sudah melakukan ini sejak berusia 15 tahun.
Manfred memang rutin melakukan pertemuan dengan semua 30 tim MLB, mengunjungi clubhouse setiap franchise setahun sekali guna memperbaiki hubungan dengan para pemain. Namun, dengan kesepakatan perundingan kolektif MLB yang akan berakhir pada 1 Desember 2026, banyak pemilik tim yang menginginkan penerapan batas gaji. Ini jelas sangat ditentang oleh MLBPA, di mana direktur eksekutif Tony Clark bahkan menyebut batas gaji sebagai 'kolusi yang terinstitusi' di acara All-Star Game.
MLB telah lama ingin menerapkan batas gaji, dan pada tahun 1994, Seri Dunia bahkan dibatalkan karena pemogokan pemain sebagai respons terhadap upaya liga untuk bergerak menuju sistem batas gaji.