Mengapa Mohamed Salah Mengritik UEFA? Kematian 'Pele Palestina' yang Menghancurkan!

Tahukah kamu bahwa ada lebih dari sekadar permainan di lapangan sepak bola? Mohamed Salah, superstar Liverpool, baru-baru ini mengungkapkan kemarahan terhadap UEFA setelah organisasi tersebut merilis pernyataan mengenang Suleiman al-Obeid, seorang pemain sepak bola yang dikenal sebagai ‘Pele Palestina’. Namun, mereka tidak memberikan informasi jelas tentang bagaimana al-Obeid, yang berusia 41 tahun, meninggal dunia.
Kematian Suleiman terjadi pada hari Rabu ketika pasukan Israel menyerang warga sipil yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza, menurut pernyataan dari Palestina Football Association (PFA). Dalam postingan di platform X pada hari Jumat, UEFA menuliskan: “Selamat tinggal kepada Suleiman al-Obeid, ‘Pele Palestina’, sebuah bakat yang memberikan harapan kepada banyak anak, bahkan di saat-saat paling gelap.”
Salah pun merespons postingan tersebut pada hari Sabtu, menginginkan jawaban yang lebih jelas: “Dapatkah Anda memberi tahu kami bagaimana dia meninggal, di mana, dan mengapa?”
Dikenal sebagai salah satu bintang paling cemerlang sepak bola Palestina, al-Obeid mencetak dua gol untuk tim nasional, dan salah satu momen terindahnya adalah melakukan tendangan gunting melawan Yaman selama kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Barat 2010. PFA mencatat bahwa selama karirnya, al-Obeid berhasil mencetak lebih dari 100 gol, menjadikannya salah satu bintang paling bersinar di sepak bola Palestina.
Julukan ‘Pele Palestina’ yang disematkan padanya pun bukan tanpa alasan; itu mengacu pada legenda Brasil yang dianggap sebagai salah satu pemain terbesar sepanjang masa. Namun, kematian al-Obeid hanyalah bagian dari daftar panjang atlet yang hilang di Gaza sejak perang dimulai, dengan setidaknya 662 atlet dan keluarga mereka dilaporkan tewas.
PFA melaporkan bahwa 421 pemain sepak bola telah terbunuh atau meninggal karena kelaparan, termasuk 103 anak-anak. Selain itu, 288 fasilitas olahraga di Gaza dan Tepi Barat telah rusak atau hancur, termasuk stadion, lapangan latihan, hingga pusat kebugaran. Dari jumlah tersebut, 268 berada di Gaza, sementara 20 di Tepi Barat, dengan hampir setengahnya berfungsi untuk sepak bola.
Salah satu lokasi yang terkena dampak adalah markas PFA di Gaza, yang terkena serangan udara Israel. Sejak peluncuran kelompok logistik yang didukung AS dan Israel pada akhir Mei, lebih dari 1.300 warga Palestina dilaporkan tewas di sekitar titik distribusi bantuan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation.