Kekhawatiran Anggota Kongres Terkait Konversi Pesawat Qatar Menjadi Air Force One

Rencana konversi pesawat Qatar menjadi Air Force One telah memicu kekhawatiran di kalangan anggota Kongres, yang merasa khawatir Presiden Trump akan memaksa Angkatan Udara untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan tergesa-gesa. Mereka khawatir bahwa dengan cara tersebut, langkah-langkah keamanan yang memadai tidak akan diterapkan pada pesawat tersebut. Misalnya, sistem pertahanan rudal atau bahkan sistem yang dapat melindungi pesawat dari efek elektromagnetik akibat ledakan nuklir.
“Jika Presiden Trump bersikeras untuk mengubah pesawat ini menjadi Air Force One yang diperkuat sebelum tahun 2029, saya khawatir tentang tekanan yang mungkin Anda hadapi untuk mengabaikan standar keamanan operasional,” kata Senator Tammy Duckworth, seorang Demokrat asal Illinois, saat Mr. Meink memberikan kesaksian di hadapan senat.
Pentagon sendiri belum memberikan perkiraan kapan pekerjaan pada pesawat Qatar tersebut mungkin selesai, meskipun baik Trump maupun Gedung Putih telah jelas menyatakan bahwa presiden menginginkan hal itu segera, mungkin bahkan sebelum akhir tahun ini.
“Kami akan memastikan bahwa kami melakukan apa yang diperlukan untuk menjamin keamanan pesawat tersebut,” tegas Mr. Meink dalam sidang senat. “Saya akan sangat jelas dan membahas hal ini dengan menteri, bahkan hingga presiden jika diperlukan, jika kami merasa ada ancaman yang tidak dapat kami atasi.”
Selain itu, pemberian pesawat ini juga telah memunculkan berbagai pertanyaan dari anggota Kongres dari kedua belah pihak, baik Demokrat maupun Republik. Mereka khawatir bahwa Qatar mungkin berusaha mempengaruhi Mr. Trump secara tidak semestinya, atau bahwa pesawat tersebut mungkin dilengkapi dengan perangkat penyadap.