Mantan Kepala Layanan Sipil Inggris Peringatkan Konflik Antar Negara di 20 Tahun Mendatang

Simon Case, mantan kepala layanan sipil Inggris, baru-baru ini memberikan peringatan yang mengejutkan mengenai masa depan keamanan global. Dalam wawancara pertamanya sejak mengundurkan diri sebagai sekretaris kabinet pada bulan Desember, Case mengungkapkan kekhawatirannya bahwa dua dekade ke depan akan didominasi oleh konflik antara negara. Pernyataannya ini menjadi sorotan, mengingat sifat interaksi internasional yang semakin kompleks dan tegang.
Berbicara kepada surat kabar The Times, Case mendesak para menteri untuk mengembangkan cara baru dalam meluncurkan alat pencegah nuklir Inggris, yang saat ini disimpan di kapal selam yang terus berpatroli. Ia menyarankan agar Inggris mempertimbangkan penggunaan rudal darat atau rudal yang diluncurkan dari pesawat dalam strategi pertahanan yang akan diumumkan sebagai bagian dari tinjauan pertahanan strategis yang akan datang. Tinjauan ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan pertahanan Inggris secara menyeluruh, mengingat tantangan keamanan yang meningkat di arena internasional.
“Dalam pandangan saya, Anda tidak boleh mengandalkan satu sistem untuk segala hal. Hal ini berlaku di banyak aspek kehidupan, terlebih lagi dalam konteks pencegahan nuklir,” kata Case kepada surat kabar tersebut. Dengan latar belakang sebagai kepala layanan sipil di bawah empat perdana menteri, termasuk Boris Johnson, Liz Truss, Rishi Sunak, dan Keir Starmer, Case berbagi pandangannya dengan nada pesimis, mengingat meningkatnya gejolak global yang dapat memicu ketegangan antar negara.
“Ketika saya melihat kehidupan anak-anak saya, saya merasa bahwa satu dekade ke depan, dan mungkin dua dekade, akan didominasi oleh konflik antar negara ini,” ujarnya. Perasaannya ini mencerminkan keprihatinan yang lebih luas di kalangan pemimpin dunia tentang stabilitas jangka panjang dan keamanan global. Ia juga menyebut bahwa negara-negara yang tergabung dalam aliansi barat harus segera bersiap menghadapi tantangan ini.
Dalam diskusi yang lebih mendalam di podcast baru yang diluncurkan oleh The Times, berjudul The General and The Journalist, Case menekankan bahwa Inggris perlu meningkatkan pengeluaran pertahanannya menjadi 3% dari PDB secepat mungkin. Komitmen pemerintah Keir Starmer saat ini adalah untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan hingga 2,5% dari output ekonomi Inggris pada tahun 2027, dengan janji akan meningkatkannya lebih jauh hingga 3% pada parlemen berikutnya.
Case mengundurkan diri karena kondisi kesehatan yang langka pada akhir tahun 2024. Selama karirnya, ia juga menjabat dalam peran senior di layanan sipil di bawah mantan perdana menteri David Cameron dan Theresa May. Ketidakpastian yang ada saat ini menambah bobot dari pernyataan-pernyataan yang ia sampaikan dan menunjukkan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam kebijakan pertahanan di era ketegangan geopolitik yang meningkat.