India telah meluncurkan serangan di berbagai lokasi di Pakistan dan wilayah yang dikuasai Pakistan, menandai peningkatan dramatis dalam ketegangan antara dua negara pesaing yang sama-sama memiliki senjata nuklir.

Dalam serangan yang dinamakan "Operasi Sindoor," militer India menyatakan telah menargetkan sembilan lokasi di "Pakistan dan Jammu serta Kashmir yang diduduki Pakistan, dari mana serangan teroris terhadap India telah direncanakan dan diarahkan."\

Kementerian Pertahanan India mengonfirmasi bahwa serangan tersebut merupakan respons terhadap serangan militan yang menewaskan 26 orang di Kashmir yang dikelola India bulan lalu. Serangan ini mengguncang masyarakat dan memicu kemarahan di kalangan publik.

Ketegangan antara India dan Pakistan telah meningkat sejak 22 April, ketika sekelompok penembak membunuh setidaknya 26 wisatawan dan melukai belasan orang lainnya di Kashmir yang dikelola India. India menuduh Pakistan memiliki keterkaitan dengan serangan tersebut, yang dianggap sebagai serangan terburuk terhadap warga sipil India dalam lebih dari satu dekade.

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, mengecam serangan India yang terjadi pada dini hari Rabu waktu setempat, dan berjanji bahwa Pakistan akan memberikan respons yang tegas. “Pakistan memiliki hak penuh untuk merespons dengan keras terhadap tindakan perang yang dipaksakan oleh India, dan respons yang kuat sedang diberikan,” tulis Sharif di media sosial. “Bangsa Pakistan dan angkatan bersenjata Pakistan tahu bagaimana menghadapi musuh. Kami tidak akan pernah membiarkan musuh berhasil dalam tujuan jahat mereka,” tambahnya.

Presiden Trump juga ditanya oleh seorang reporter tentang serangan tersebut saat berada di Gedung Putih. “Sangat disayangkan, kami baru saja mendengar tentang ini saat kami memasuki pintu Oval,” kata Trump. “Mereka sudah bertempur cukup lama,” ujarnya. “Saya hanya berharap ini segera berakhir dengan cepat.”

Ini adalah cerita yang sedang berkembang.