Pada hari Kamis (04.14 EDT), Presiden Donald Trump mengemukakan keinginannya untuk mengubah Gaza menjadi 'zona kebebasan'. Pernyataan ini dibuat saat konflik antara Israel dan Hamas masih berlangsung di wilayah Palestina, menurut laporan dari Agence France-Presse (AFP). Trump menyatakan, "Saya memiliki konsep untuk Gaza yang menurut saya sangat bagus, jadikan itu zona kebebasan, biarkan Amerika Serikat terlibat dan menjadikannya zona kebebasan yang sesungguhnya," ujarnya di Qatar. Dia menambahkan, "Saya akan bangga jika Amerika Serikat memiliki Gaza, mengambilnya, dan menjadikannya zona kebebasan."

Gambar yang diambil menunjukkan Trump berbicara di Doha, Qatar, di mana ia menghadiri forum bisnis. Dalam kesempatan itu, Trump juga berdiskusi dengan Larry Culp dari GE Aerospace dan Kelly Ortberg dari Boeing Co, yang keduanya mengungkapkan apresiasi mereka atas dukungan Trump terhadap pesanan Qatar Airways untuk pesawat Boeing. Ortberg menyebutkan bahwa pesanan tersebut merupakan salah satu yang terbesar yang pernah dimiliki Boeing.

Sebelum pernyataan Trump, berita lebih lanjut muncul mengenai situasi di Gaza. Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, melaporkan bahwa setidaknya 13 orang berhasil "ditemukan dari puing-puing" setelah serangan pagi di kota Khan Younis, sementara 35 orang lainnya dilaporkan tewas dalam 12 serangan terpisah di seluruh Jalur Gaza. Di bagian selatan Gaza, seorang wanita tewas akibat serangan artileri, dan seorang pria tewas akibat tembakan senjata api.

Trump juga dijadwalkan untuk berbicara di depan pasukan di basis udara al-Udeid di Qatar, yang merupakan lokasi penting selama perang AS di Irak dan Afghanistan, serta mendukung kampanye udara AS baru-baru ini melawan Houthis yang didukung Iran di Yaman. Trump menganggap negara-negara Teluk seperti Arab Saudi dan Qatar sebagai model untuk pengembangan ekonomi di wilayah yang dilanda konflik, sambil berusaha merayu Iran untuk mencapai kesepakatan dengan pemerintahannya mengenai program nuklirnya.

Setelah kunjungannya di Qatar, Trump akan melanjutkan perjalanan ke Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab.